Bagikan:

JAKARTA - Polisi menyebut Panca Darmansyah sempat menata mainan usai membunuh empat anaknya. Panca menghabisi nyawa para buah hatinya dengan cara membekap.

"Setelah melakukan kegiatan pembunuhan ini, yang bersangkutan sempat menata barang bukti berupa mainan kesukaan dari para korban," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro kepada wartawan dikutip Sabtu, 9 Desember.

Namun, belum diketahui maksud dari Panca melakukan hal itu, termasuk dengan motif di baliknya. Hasil sementara, tersangka tega membunuh keempat anaknya karena masalah ekonomi.

"Sementara masih kami dalami, untuk saat ini kami bekerja. Izinkan kami gunakan scientific crime investigation dalam rangka untuk pengungkapan perkara ini," sebutnya.

Aksi bejat Panca membunuh keempat anaknya disebut dengan cara bergantian. Artinya, ia dengan tegas menghabisi nyawa buah hatinya satu per satu.

"Dimulai yang pertama anak yang paling kecil, anak korban inisial A umur satu tahun. Dilanjutkan anak korban inisial A juga umur 3 tahun. Selanjutnya anak korban yang ketiga umur 4 tahun. Dan terakhir anak korban yang tertua umur 6 tahun," kata Bintoro.

Atas perbuatannya, tersangka dalam kasus tersebut dijerat dengan Pasal 338 juncto Pasal 340 KUHP dan Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman mati atau maksimal seumur hidup.

Adapun, terungkapnya kasus pembuhan ini bermula ketika warga sekitar melaporkan ke polisi soal tercium bau busuk di sebuah rumah kontrakan yang berlokasi di rumah kontrakan di Gang Roman Jalan Kebagusan Raya, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Ternyata, di rumah itu ditemukan jenazah empat bocah dengan kondisi membusuk di dalam kamar, Rabu, 6 Desember.

Selain keempat korban, ayahnya yang berinisial P sekaligus terduga pelaku juga ditemukan dalam kondisi meringkuk tanpa busana di dalam kamar mandi.