JAKARTA - Sebanyak 12 siswa SMAN 26 Jakarta diduga menjadi korban perundungan (Bully) oleh para senior di sekolahnya. Informasi menyebut aksi itu terjadi di rumah salah satu pelaku di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat, 1 Desember, sekitar pukul 16.00 WIB.
Kuasa hukum korban berinsial AF, William Albert mengatakan ada 15 orang yang dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan dengan nomor laporan LP/B/3647/XII/2023/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya tertanggal 2 Desember 2023.
“Diduga sebagai pelakunya itu berjumlah 15 orang,” kata kuasa hukum korban, William Albert wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat, 8 Desember.
William mengungkapkan, salah satu korban, AF mulanya dihubungi oleh salah satu pelaku melalui aplikasi pesan singkat Whatsapp. Dalam pesan itu pelaku meminta korban untuk datang ke rumahnya.
"Jadi waktu itu sistemnya itu di WA dulu, 'eh kamu datang ke rumah saya'. Jadi kalau dari informasi dan chatting yang kami pelajari, bahwa peristiwa ini bukan hanya sekali terjadi,“ ujar William.
“Korbannya itu kelas X, kalau SMA kelas 1 ya. Pengeroyoknya itu rata-rata kakak kelas. Ada kelas XI, ada kelas XII. Iya rata-rata kelas X, adik kelas,” sambungnya.
Sementara itu kuasa hukum lainnya dari AF, Fahrizal Husin Nasution menuturkan cara para pelaku itu melakukan aksinya dengan cara ditutup matanya dengan baju. Setelah itu disiksa dan dianiaya oleh para senior tersebut.
“Ditutup pakai baju, pakai kain begitu saja. Penjelasannya belum detail sih, karena ini ibu korban masih syok, masih marah ya,” ucapnya.
BACA JUGA:
Atas kejadian itu, para korban ada yang mengalami luka lebam hingga patah tulang di bagian rusuk. Sayang banyak yang tidak membuat laporan, karena mereka mengancam dengan mencari para korban hingga ke rumah.
“Lukanya pukulan. Kebetulan dia juga atlet sepak bola. Jadi sangat disayangkan memang. Ototnya dia juga sudah jadi, tapi namanya juga dipukul 14-15 orang secara bergantian. Ada juga yang patah tulang. Patah ditulang iga kalau tidak salah,” katanya.
Oleh sebab itu, korban memutuskan untuk membuat laporan kepolisian. Ia berharap dengan laporan ini polisi mengambil tindakan.
“Makanya kami berharap nanti ditemukan tersangkanya," tutupnya