JAKARTA - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengatakan kampanye bukan sekadar ajang untuk pencarian suara, melainkan momentum untuk mendengarkan aspirasi rakyat.
Hal tersebut, menurut Ganjar, menjadi alasan ia memilih berkeliling ke pelosok-pelosok daerah yang memiliki daftar pemilih tetap (DPT) kecil pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Banyak yang tanya karena saya mendatangi daerah yang potensi suaranya kecil. Kepemimpinan yang amanah adalah mendengarkan yang paling kecil, yang paling terpencil, dan yang paling banyak membutuhkan. Itu adil," kata Ganjar di Jakarta dilansir ANTARA, Jumat, 8 Desember.
Ganjar memulai kampanyenya di Merauke, dilanjutkan ke Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi, dan Kalimantan.
Dia melakukan blusukan ke kabupaten-kabupaten kecil, seperti Maumere, Rote, Ende, Bima, Pontianak, dan daerah lainnya.
Menurut Ganjar, cara itu merupakan pendekatan yang dibutuhkan untuk membangun Indonesia, dengan semua lapisan masyarakat harus terlibat, dan tidak boleh ada yang ditinggalkan dengan alasan apa pun, terutama karena potensi suara yang kecil.
"Konsep saya sejak menjadi Gubernur Jawa Tengah dua periode adalah tidak boleh ada yang ditinggalkan dalam pembangunan," ujar Ganjar.
BACA JUGA:
Selama berkeliling di beberapa daerah kecil di Indonesia itu, Ganjar mendengar banyak masukan dari masyarakat.
Selama berkeliling di berbagai daerah kecil di Indonesia, Ganjar mendengarkan masukan dari masyarakat, seperti soal kelangkaan pupuk, harga bibit dan obat-obatan yang tinggi, akses pelatihan dan permodalan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta isu-isu terkait pendidikan, kesehatan, perempuan, anak-anak, penyandang disabilitas, dan lainnya.
"Dari cerita-cerita mereka, kami akan merumuskan kebijakan yang akan kami usulkan. Ada banyak program nyata dan konkret yang dapat dilaksanakan. Inilah yang akan kami perjuangkan ketika mendapat mandat dari rakyat," ungkap Ganjar.