Jokowi Duga Keterlibatan Jaringan Perdagangan Orang di Balik Arus Pengungsi Rohingya
Presiden Jokowi/DOK FOTO via Youtube Sekretariat Presiden

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Jokowi menduga ada keterlibatan jaringan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dalam arus pengungsi Rohingya yang masuk wilayah Indonesia di provinsi Aceh.

“Saya memperoleh laporan mengenai pengungsi Rohingya semakin banyak masuk ke wilayah Indonesia terutama provinsi Aceh. Terdapat dugaan kuat ada keterlibatan jaringan TPPO dalam arus pengungsian ini,” kata Jokowi dikutip dari keterangan lewat YouTube Sekretariat Presiden, Jumat, 8 Desember.

Pemerintah ditegaskan Jokowi akan menindak pelaku TPPO yang membawa pengungsi Rohingya ke Aceh. Gelombang pengungsi Rohingya dalam beberapa waktu terakhir terus berdatangan masuk ke Aceh lewat perairan.

“Pemerintah Indonesia akan menindak tegas pelaku TPPO,” kata Jokowi.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta Badan Keamanan Laut (Bakamla) untuk patroli guna mencegah datangnya para pengungsi Rohingya.

"Kita akan mencari jalan untuk mencari pertama kalau bisa enggak masuk. Bakamla tetap lakukan koordinasi untuk berpatroli," kata Mahfud dilansir ANTARA, Rabu, 6 Desember.

Mahfud menjelaskan Bakamla akan berkoordinasi dengan TNI Angkatan Laut (AL) dalam patroli di beberapa titik.

Menurut Mahfud, sejauh ini pihaknya fokus pada pencegahan pengungsi masuk dan pemindahan warga Rohingya yang sudah mengungsi ke tempat lain.

Beberapa upaya, lanjut Mahfud, sudah dilakukan dari mula berkoordinasi dengan Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) hingga mencari tempat pengungsian baru.

Mahfud pun sudah memerintahkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk berkoordinasi dengan kepada daerah Aceh, Sumatera Utara dan Riau guna membahas alternatif tempat pengungsian Rohingya.

Menko Polhukam memastikan dalam waktu dekat akan menempatkan pengungsi Rohingya di lokasi baru demi menghindari penumpukan warga.