Bagikan:

JAKARTA - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, berjanji akan membentuk gugus tugas untuk menyelesaikan masalah konflik agraria di Indonesia jika terpilih sebagai Presiden RI. Gugus tugas ini akan dibentuk dengan kelompok per wilayah. 

"Iya (akan bentuk gugus tugas) dan gugus tugas itu harus dibuat berdasarkan wilayah, berdasarkan urusan agar mereka bisa fokus menyelesaikan masalah. Setiap tempat solusinya beda-beda. Jadi tidak ada solusi yang sama untuk semua lokasi," kata Anies di Bengkulu, Rabu, 6 Desember.

Gugus tugas yang menjalankan fungsi reforma agraria ini sebelumnya pernah dibentuk di Jakarta sejak tahun 2019, saat Anies masih menjabat Gubernur DKI.

Gugus ini dibentuk dalam rangka meningkatkan kepastian hukum hak atas tanah, meningkatkan ketersediaan tanah bagi kepentingan umum, meningkatkan pelayanan pertanahan, dan untuk memperbaiki porsi kepemilikan, penguasaan, penggunaan, serta pemanfaatan tanah.

"Jakarta bisa dibilang salah 1 provinsi yang membentuk gugus tugas reformasi agraria dengan sesungguhnya. Kami memgalokasikan anggaran yang cukup, mengalokasikan sumber daya agli ahli yang cukup, untuk menata masalah agraria di Jakarta," tutur Anies.

Anies menejelaskan alasan gugus tugas penyelesaian konflik agraria penting untuk dibentuk. Saat ini, konflik agraria menjadi salah satu masalah terbesar di Tanah Air.

"Yang paling menderita rakyat kebanyakan. Mereka tinggal di tanah-tanah yang kemudian oleh negara tidak diakui, yang kemudian malah diberikan pada korporasi. Kemudian korporasi mengambil alih tanah-tanah rakyat. Itu tidak boleh diteruskan lagi. Kita ingin penyelesaiannya yang adil," imbuhnya.