Bagikan:

JAKARTA - Sedikitnya terdapat 89 anak balita di Kecamatan Cipayung terindikasi stunting. Namun 16 balita diantaranya berhasil pulih dari setelah mengikuti program makan bersama balita istimewa.

Wali Kota Jakarta Timur, M. Anwar mengatakan, dari 89 anak balita terdapat penurunan jumlah angka balita stunting menjadi 73 anak balita.

"Ada 16 balita sudah kembali normal karena mendapatkan pemberian makanan tambahan. Ini memang sangat efektif dalam menurunkan angka stunting," kata Wali Kota Jakarta Timur, M. Anwar kepada wartawan, Selasa, 5 Desember.

Adanya penurunan angka stunting diyakini juga dapat dicapai di wilayah lainnya. Ia berharap capaian ini bisa mencapai target nasional sesuai instruksi Presiden Republik Indonesia, angka stunting mencapai target 14 persen.

"Untuk Jakarta Timur, target kami menjadi 10 persen, karena kami bekerja tidak sendiri seluruhnya terlibat," ucapnya.

Instansi yang terlibat berasal dari kader PKK, kader Dasawisma, pengurus RT, RW, kelurahan, kecamatan, hingga Puskesmas yang bekerjasama dalam penurunan angka stunting di Jakarta Timur hingga zero stunting," katanya.

Kegiatan makan bareng balita istimewa merupakan program penanganan stunting yang memberikan perhatian kepada warga, khususnya anak-anak balita yang terindikasi stunting.

"Anak-anak terindikasi stunting tersebut mendapatkan PMT langsung selama 56 hari. Setelah pemberian makanan tersebut, kami mengevaluasi bersama kader Puskesmas dan dokter gizi," ujarnya.

Wali Kota mengimbau agar masyarakat tidak melewatkan pemberian makanan tambahan setiap harinya. Untuk pemantauan, setiap minggunya anak penderita stunting itu diukur berat badannya, tinggi badan dan hingga berat badannya normal.

"Jadi setelah balita korban stunting sudah normal (kondisinya), tidak ditinggal begitu saja tetapi tetap kami monitor agar balita tersebut tidak kembali menurun," katanya.