JAKARTA - Wabah pandemi COVID -19 berimbas pada menurunnya kesehatan para balita di wilayah Kelurahan Kartini, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat. Sedikitnya, 26 balita di Kelurahan Kartini saat ini masih menderita stunting atau kekurangan gizi.
Lurah Kartini, Ati Mediana menjelaskan, balita penderita stunting di wilayahnya tersebar di beberapa titik RW.
"Balita stunting ada disetiap RW, yakni RW 01, RW 02, RW 04, RW 05, RW 07 dan RW 09. (sudah) Hampir menyebar, setiap RW itu rata-rata satu (balita)," kata Lurah, Kamis, 9 Juni.
Lurah meminta Sudin Kesehatan Jakarta Pusat segera mengambil langkah untuk mengatasi stunting di wilayahnya. "Untuk atasi saya sangat memohon untuk kesehatan, soalnya gizi itu bidangnya kesehatan," ucapnya.
Lurah menjelaskan, banyaknya angka stunting terhadap balita di wilayahnya diduga kuat karena pandemi COVID-19.
"Kemungkinan karena pandemi, orang tua karena (faktor) ekonomi," ujarnya.
Selain itu, Ati menilai, stunting bisa disebabkan karena bawaan dari sang balita tersebut. Jika badannya sudah kurus, sambungnya, bisa karena bawaan dari gen. Karena penyebab stunting ada karena orang tua malas masak sehingga pola makan sang balita menjadi buruk.
"Saat ini sudah 26 balita yang stunting, sebelumnya ada 36 balita. Penurunan ini karena sudah diperbaiki gizi balita tersebut, kita akan berusaha untuk sembuhkan balita," katanya.
BACA JUGA:
Sampai saat ini, pihak Kelurahan Kartini terus berupaya menurunkan angka stunting terhadap balita dengan melakukan pemeriksaan dan pemberian makanan bergizi, susu, sayuran.
"Saat ini balita yang terkena stunting kondisinya sudah membaik sudah diperbaiki gizinya," ucapnya.