JAKARTA - Berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta tahun 2020, jumlah balita penderita gizi buruk di Jakarta Timur mencapai 1.826 balita. Angka tersebut merupakan jumlah tertinggi balita penderita gizi buruk di Jakarta.
Sekretaris PMI Jakarta Timur Eki Kumalasari membenarkan adanya angka kasus gizi buruk yang tinggi. Meski demikian, pihaknya terus berupaya memberikan nutrisi untuk peningkatan gizi.
"Jakarta Timur termasuk tertinggi secara statistik, namun komitmen dan upaya yang dilakukan melibatkan semua sektor karena ini tanggungjawab sosial pencegahan stunting," katanya kepada wartawan, Rabu 26 Januari.
Sementara salah satu kelurahan yang terdapat jumlah kasus balita gizi buruk tertinggi ada di Kelurahan Jati, Kecamatan Pulogadung.
BACA JUGA:
Camat Pulogadung Bambang Pangestu mengatakan, di Kelurahan Jati terdapat 261 balita penderita gizi buruk. Mereka pun diberikan bantuan nutrisi.
"Di Kecamatan Pulogadung untuk wilayah rawan stunting tidak ada. Tapi ada balita yang rendah gizinya," katanya.
Seperti diketahui, sebanyak 5.100 balita di 23 kelurahan se-Jakarta Timur itu telah mendapatkan bantuan nutrisi sejak Oktober 2021. Setelah mendapatkan suplemen nutrisi itu, petugas PMI, PKK dan lainnya kembali melakukan monitoring terhadap balita yang terdampak gizi buruk.