JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Pilar 08 Prabowo-Gibran, Bahlil Lahadalia tidak sepakat dengan pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang menganggap pemerintah saat ini seperti zaman Orde Baru atau Orba.
Menurutnya, sejak reformasi hingga jelang akhir Pemerintahan Presiden Joko Widodo dua periode, jumlah menteri terbanyak berasal dari partai-partai pendukung pemerintah. Maka dari itu, lanjut dia, pernyataan soal Orde Baru bertolak belakang lantaran tidak ada penguasaan penuh kabinet sejauh ini dari satu kelompok.
"Para menteri tersebut di antaranya berasal dari PDIP, Golkar, Nasdem, PKB dan PPP. Jadi siapa yang sebenarnya Orde Baru itu?" kata Bahlil dalam keterangannya disitat Selasa 5 Desember.
Bahlil kemudian menyinggung jika sekarang masih era Orde Baru, maka dirinya tidak akan menjadi menteri seperti sekarang ini. Musababnya, Menteri Investasi sekaligus politikus Partai Golkar itu mengaku dirinya bukan dari lingkaran penguasa tapi berasal dari kampung.
"Bapak, ibu semua jangan kita lupa, di zaman Orde Baru, orang kayak saya belum tentu jadi menteri karena dari kampung. Dalam konten keputusan Mahkamah Konstitusi, Undang-Undang pemilu kita, untuk calon presiden itu sebenarnya harus S1. Tapi kemudian direvisi untuk SMA, gak ada yang ribut. Itu semua demokrasi. Kenapa sekarang kita harus mempersoalkan tentang persoalan ini?" ujar Bahlil.
BACA JUGA:
Bahlil kemudian mengajak para pendukung Prabowo-Gibran untuk tidak memedulikan pihak manapun, termasuk capres-cawapres yang menyinggung kubu Prabowo-Gibran. Ia menilai, pihak yang marah-marah biasanya adalah pihak yang panik dan akan kalah.
"Bapak, ibu semua kalau ada capres atau cawapres yang menyinggung kita, jangan kita tanggapi serius. Kita happy dan santai saja. Biasanya yang mau kalah bawaannya panik dan marah-marah saja. Itu biasanya marah terus dan yang menang senyum-senyum saja," ajak Bahlil kepada para pendukung Prabowo-Gibran.
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku jengkel dengan sikap penguasa saat ini yang menurutnya ingin bertindak seperti zaman Orde Baru.
"Mestinya Ibu enggak boleh ngomong gitu tapi Ibu jengkel. Karena republik ini penuh pengorbanan tahu tidak. Kenapa sekarang kalian yang pada penguasa itu mau bertindak seperti waktu zaman Orde Baru?" kata Megawati di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin 27 November.