JAKARTA - Menteri Olahraga Prancis pada Hari Senin memastikan tidak ada 'rencana B' mengenai upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024, setelah seorang turis Jerman tewas diserang seorang pria bersenjata pisau dan palu, sementara dua orang lainnya terluka di dekat Menara Eiffel pada Hari Sabtu.
"Kami tidak memiliki 'rencana B', kami memiliki rencana yang di dalamnya terdapat beberapa sub-rencana dengan sejumlah variabel penyesuaian tertentu," terang Menteri Olahraga Amelie Oudea-Castera kepada radio France Inter, melansir Reuters 4 Desember.
Jaksa anti-terorisme Jean-Francois Richard pada Hari Minggu mengatakan, tersangka yang merupakan warga negara Prancis berusia 26 tahun, berhasil ditangkap setelah penyerangan. Ia dikatakan telah berbait kepada ISIS dalam sebuah video yang direkam sebelumnya.
Diketahui, serangan itu terjadi di Quai de Grenelle, tempat yang juga termasuk dalam rencana upacara pembukaan Olimpiade 2024 mendatang.
Ketika ditanya apakah pemerintah sedang mempertimbangkan perubahan rencana untuk mengadakan upacara di Sungai Seine, dengan ratusan ribu penonton diperkirakan akan berada di tepi sungai di tengah ancaman keamanan, Menteri Amelie mengatakan: "Ini bukan sesuatu yang sedang kami kerjakan."
"Kami mempunyai kapasitas untuk mengamankan acara tersebut", katanya, seraya menambahkan rincian tertentu dan mengatakan perimeter keamanan akan disesuaikan menjelang Olimpiade.
BACA JUGA:
Prancis sendiri telah berada dalam kewaspadaan tinggi sejak menaikkan ambang batas keamanannya pada Bulan Oktober, ketika seorang pria asal Chechnya dengan pisau membunuh seorang guru sebuah sekolah di Prancis utara.
Sedangkan pejabat keamanan Eropa telah memperingatkan peningkatan risiko serangan oleh teroris di tengah perang Israel-Hamas, dengan ancaman terbesar kemungkinan besar berasal dari penyerang "lone wolf" yang sulit dilacak.