JAKARTA - Drone pengintai jarak pendek ringan terbaru Rusia, Privet-mini, yang didasarkan pada desain sayap terbang sedang menjalani uji coba di medan perang zona operasi militer khusus Ukraina, ungkap Biro Desain Oko.
"Drone pengintai ringan jarak pendek yang diluncurkan dengan tangan baru, Privet-mini, telah dikirim ke area operasi khusus untuk diuji coba di medan pertempuran," kata biro tersebut kepada TASS, seperti dikutip 28 November.
"Kendaraan udara ini telah dipasok ke beberapa unit, termasuk mereka yang memiliki pengalaman sukses dalam menggunakan drone Privet-82 kami," tambah biro itu.
Selain biayanya yang murah, drone pengintai baru ini mudah dioperasikan, katanya.
"Konsepnya adalah sederhana dan murah serta tersedia untuk digunakan di tingkat perusahaan tanpa memerlukan pelatihan yang lama bagi operator," jelasnya.
"Sejalan dengan itu, kendaraan udara ini dilengkapi dengan kamera yang murah karena drone tersebut, mengingat ukurannya, dapat beroperasi dari ketinggian yang cukup rendah sekitar 300-400 meter, sehingga tidak terlihat secara akustik dan fisik. Selain itu, drone ini telah menunjukkan ketahanannya yang tinggi terhadap sistem peperangan elektronik musuh," papar biro desain tersebut.
Ditambahkannya, drone Privet-mini dirancang untuk mengintai target pada jarak pendek, katanya.
"Tujuannya adalah untuk 'terbang dan melihat,' menyesuaikan tembakan artileri atau memberikan data situasional yang terekam, daripada melayang-layang di udara untuk mencari target yang bernilai," jelasnya.
BACA JUGA:
"Model siang dan malam drone telah direkayasa. Mereka dibedakan berdasarkan warna tubuhnya, kamera siang dan malam hari, serta pencitraan termal," tandas biro desain.
Diketahui, Biro Desain Oko sebelumnya menciptakan drone kamikaze tipe pesawat Privet-82 yang dirancang untuk perang kontra-baterai dan penyerangan benteng.
Biro desain tersebut saat ini sedang bekerja untuk menciptakan versi pengintaian drone tersebut.