Bagikan:

JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) mengungkap alasan Capres dan Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tak turun langsung di hari pertama kampanye Pemilu 2024.

TKN menyebut keduanya telah memutuskan untuk tidak mengambil cuti dan tetap melaksanakan kegiatannya sebagai Menteri Pertahanan dan Wali Kota Solo.

Ketua TKN Prabowo-Gibran Rosan Roeslani mulanya menjelaskan, capres dan cawapresnya tidak langsung berkampanye karena merupakan bagian dari strategi tim pemenangan.

"Memang ini hari pertama masa kampanye dan setiap pasangan kan punya strategi yang berbeda-beda, ada yang langsung tampil di hari pertama, tapi justru kami (TKN) ingin menampilkan program makan siang dan susu gratis untuk masyarakat agar mereka mengetahui program yang akan dilaksanakan," ujar Rosan di Media Center TKN di Jalan Sriwijaya 1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 28 November.

Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menambahkan, Prabowo dan Gibran sengaja tidak mengambil hak untuk cuti lantaran lebih mendahulukan kepentingan masyarakat. Terlebih kapasitas keduanya yang masih aktif sebagai pejabat publik.

"Pasangan Pak Prabowo dan Mas Gibran ini kan dibandingkan dengan dua pasangan yang lain, dua-duanya masih aktif menjadi pejabat pemerintahan. Jadi di dalam diri beliau ada dua tugas dan tanggung jawab. Pada satu sisi juga tanggung jawab melayani rakyat dan masyarakat supaya tidak terhambat. Pada sisi lain juga untuk memenuhi tugas dan panggilan untuk berkampanye," ujar Nusron di kesempatan yang sama.

"Khusus di hari pertama ini karena beliau adalah menteri pertahanan dan juga walikota, ada tugas mendesak yang itu berkaitan dengan pelayanan kepada rakyat dan tugas negara, maka pada hari pertama kami sampaikan beliau lebih mementingkan tugas negara," tambahnya.

Nusron menegaskan, jangan hanya karena jadwal kampanye, tugas pertahanan negara dan pelayanan masyarakat menjadi terganggu.

"Itu jadi kata kunci kenapa pada hari ini pak Prabowo dan Mas Gibran tidak memanfaatkan dan mengambil hak untuk kampanye dan hak untuk cuti, lebih memilih melaksanakan tugas dalam pemerintahan melayani rakyat dan mengurus negara," jelas anggota Komisi VI DPR itu.

Nusron menambahkan, Prabowo dan Gibran juga sudah memutuskan hanya mengambil cuti apabila ada hal-hal mendesak terkait keperluan di KPU sebagai pasangan capres dan cawapres.

"Beliau sudah memutuskan akan tetap menjadi menteri pertahanan dan wali kota dan hanya cuti maksimal 1 minggu 2 kali. Satu minggu ada 5 hari kerja, jadi maksimal akan cuti 2, itu pun maksimal kecuali ada hal mendesak yang tidak bisa dihindari. Contoh tiba-tiba panggilan KPU pada hari kerja, yang bersangkutan kapasitasnya sebagai paslon tentu harus cuti," pungkasnya.