Bagikan:

JAKARTA - Kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat berhasil menggagalkan upaya pembajakan kapal tanker komersil di Teluk Aden, setelah sempat diduduki sekelompok pria bersenjata di Teluk Aden, kata para pejabat.

Kapal perang tersebut merespons panggilan darurat kapal tanker, yang diidentifikasi sebagai kapal Central Park berdasarkan perusahaan pelayarannya, itu tengah membawa muatan asam fosfat. Namun, para pejabat tidak mengidentifikasi para penyerang.

Dalam sebuah pernyataan militer AS mengatakan, kapal perusak rudal USS Mason (DDG 87) dengan bantuan kapal sekutu, menuntut agar kapal komersial tersebut dibebaskan oleh para penyerang, melansir Reuters 27 November.

Lima orang bersenjata mencoba melarikan diri dengan kapal cepat, tetapi dikejar oleh kapal perang AS dan akhirnya menyerah.

Pernyataan itu menambahkan, dua rudal balistik ditembakkan dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi ke arah USS Mason dan Central Park. Beruntung, rudal-rudal tersebut mendarat sekitar 10 mil laut jauhnya dan tidak ada kerusakan atau cedera.

Dikatakan, insiden ini merupakan yang terbaru dari serangkaian serangan di perairan Timur Tengah sejak perang brutal antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas pecah pada 7 Oktober.

Sebelumnya, sebuah kapal kargo yang dikatakan terkait dengan Israel, dibajak oleh kelompok Houthi di Laut Merah selatan pekan lalu. Kelompok tersebut, yang juga menembakkan rudal balistik dan drone bersenjata ke Israel, berjanji akan menargetkan lebih banyak kapal terkait Israel.

Diketahui, Central Park, sebuah kapal tanker kimia kecil (19.998 metrik ton), dikelola oleh Zodiac Maritime Ltd, sebuah perusahaan manajemen kapal internasional yang berkantor pusat di London dan dimiliki oleh keluarga Ofer Israel. Kapal berbendera Liberia itu dibangun pada tahun 2015 dan dimiliki oleh Clumvez Shipping Inc, menurut data LSEG.

Zodiac Maritime mengatakan dalam pernyataannya,Central Park, yang membawa muatan penuh asam fosfat, terlibat dalam dugaan insiden pembajakan saat melintasi perairan internasional, sekitar 54 mil laut di lepas pantai Somalia.

"Prioritas kami adalah keselamatan 22 awak kapal. Kapal yang dikapteni Turki itu memiliki awak multinasional yang terdiri dari awak berkewarganegaraan Rusia, Vietnam, Bulgaria, India, Georgia, dan Filipina," jelas pernyataan itu.

Sementara Badan Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) mengatakan, pihaknya mengetahui kemungkinan serangan di barat daya Aden dan meminta kapal lain untuk berhati-hati.

Sedangkan Amerika Serikat menyalahkan Iran atas serangan yang tidak diklaim terhadap beberapa kapal di wilayah tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Tudingan ini tegas dibantah Teheran.