JAKARTA.- Di era sekarang informasi beredar nyaris tak ada habisnya. Berita bohong atau hoaks pun beredar tiada henti. Untuk meminimalisir peredaran hoaks PWI Pusat bersama Universitas Mercu Buana melakukan kerja sama.
PWI Pusat dan Universitas Mercu Buana gelar kerja sama Tri Dharma Perguruan Tinggi. Salah satunya kerja sama pemberantasan hoaks yang ditandatangani oleh kedua pihak di Kantor PWI Pusat, di bilangan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin 20 November.
Nota Kesepahaman
MoU kerja sama PWI Pusat dan Universitas Mercu Buana ditandatangani Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun dan Rektor Universitas Mercu Buana Prof Dr Andi Andriansyah. Sedangkan kerja sama khusus anti hoaks MOA (Memori of Agreement) ditandatangani Koordinator Satgas Anti Hoax PWI Pusat Muhammad Iqbal Irsyad dan Kepala Biro Humas Universitas Mercu Buana Dr Ira Purwitasari MIkom.
Hadir dalam acara tersebut,Sekjen PWI Pusat Sayid Iskandarsyah,Wakil Sekjen PWI Pusat Raja Parlindungan Pane, Dr. Andi Dasmawati dan Wakil Rektor 3 Universitas Mercu Buana Bidang Kemahasiswaan dan kerja sama Dr Ariani Kusumo Wardhani,M Ds,CS.
Menurut Ketua Umum PWI Pusat, MoU ini merupakan langkah penting dalam membangun kerja sama antara PWI Pusat dan Universitas Mercu Buana untuk menyediakan sumber daya yang diperlukan dalam membantu mengidentifikasi, memeriksa, dan menyebarkan informasi yang akurat kepada publik.
Dalam rangka MoU ini, lanjut Ketua, PWI Pusat dan Universitas Mercu Buana dapat saling berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta mengadakan kegiatan bersama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya literasi digital, penggunaan media sosial yang bertanggung jawab, dan kemampuan untuk mengenali dan menghindari penyebaran berita palsu.
Ini adalah inisiatif yang sangat baik dalam memerangi penyebaran informasi yang tidak benar di era digital saat ini. Semoga kerja sama antara PWI Pusat dan Universitas Mercu Buana dapat memberikan dampak positif dan membantu mengurangi efek negatif dari penyebaran hoaks," harap Ketua Umum.
kerja sama dalam pemberantasan hoaks sangat penting, terutama menjelang Pemilu 2024 dan pemilihan presiden, serta pemilihan anggota DPR dan DPRD tingkat 1 dan 2. Pemilu merupakan proses demokrasi yang penting dalam negara kita, dan penyebaran hoaks dapat memiliki dampak yang merugikan, baik bagi pemilih maupun bagi calon yang bersaing.
Dalam konteks ini, kerja sama antara PWI Pusat dan Universitas Mercu Buana dalam MoU Pemberantasan Anti Hoax dapat berperan penting. Keduanya dapat bekerja sama untuk mengedukasi masyarakat dalam memfilter dan memverifikasi informasi yang mereka terima. Hal ini penting agar masyarakat dapat mengambil keputusan yang tepat berdasarkan fakta yang akurat dan tidak terpengaruh oleh hoaks.
PWI Pusat dan Universitas Mercu Buana juga dapat berperan dalam melatih atau menyediakan pelatihan untuk jurnalis, mahasiswa, dan calon anggota DPR dan DPRD tentang etika jurnalistik, penulisan berita yang objektif, serta pencegahan penyebaran hoaks.
BACA JUGA:
Dengan adanya kerja sama yang erat antara PWI Pusat, Universitas Mercu Buana, serta pemerintah dan elemen masyarakat lainnya, diharapkan pelaksanaan pemilu dapat berjalan dengan baik dan mendapatkan partisipasi yang tinggi dari masyarakat untuk memilih calon berdasarkan informasi yang akurat dan terverifikasi.
Rektor Universitas Mercu Buana, Prof Dr. Andi Andriansyah, menyambut baik MoU ini dan bahwa Universitas Mercu Buana siap bekerja sama dan berkolaborasi dalam mewujudkan pemberantasan hoaks.
Dengan keterlibatan Universitas Mercu Buana dalam upaya ini, akan ada peningkatan akses terhadap sumber daya akademik dan penelitian yang dapat sangat berguna dalam mengidentifikasi dan memerangi penyebaran berita palsu. Universitas Mercu Buana dapat menyumbangkan keahlian dan pengetahuan akademiknya untuk membantu dalam menyusun strategi pemberantasan hoaks yang lebih efektif.
kerja sama antara PWI Pusat dan Universitas Mercu Buana akan memperkuat sinergi antara kepentingan akademik dan praktisi media dalam upaya ini. Dengan bekerja bersama, PWI Pusat dan Universitas Mercu Buana dapat menciptakan langkah-langkah proaktif untuk mengurangi penyebaran hoaks, serta menjalankan program-program literasi digital dan pelatihan bagi masyarakat tentang cara mengenali berita palsu.
"Kami percaya bahwa kerja sama ini akan memiliki dampak positif dalam menjaga integritas dan kualitas informasi yang dikonsumsi oleh masyarakat terutama dalam menghadapi Pemilu 2024 dan pemilihan presiden serta caleg anggota DPR dan DPRD tingkat 1 dan 2," kata Hendry Ch Bangun Ketua Umum PWI Pusat.