MER-C: Tiga WNI di RS Indonesia di Gaza dalam Keadaan Sehat Usai Serangan Israel
(ki-ka) Site Manager RS Indonesia di Gaza Nur Ikhwan Abadi, Ketua Presidium MER-C dr. Sarbini Abdul Murad, dan Presidium MER-C Faried Thalib/ANTARA/HO-MER-C

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Presidium organisasi kemanusiaan MER-C, Sarbini Abdul Murad, mengatakan tiga relawan MER-C yang bertugas di Rumah Sakit Indonesia di Gaza dalam keadaan sehat, setelah serangan Israel terhadap rumah sakit tersebut.

"Sampai dengan hari ini, kami belum bisa berkomunikasi dengan teman-teman yang ada di sana," ujar Sarbini dikutip ANTARA, Senin, 20 November.

"Namun, menurut informan-informan kami yang ada di sana, menurut jaringan kami, bahwa tiga relawan MER-C insyaallah dalam keadaan sehat dan ada beberapa foto yang dikirim kepada kami ... dan mereka sekarang berada di Rumah Sakit Indonesia," lanjut dia.

Sarbini menyebut saat ini ada 700 orang luka-luka yang sedang dirawat dan sekitar 5.000 orang yang mengungsi di dalam RS tersebut, yang mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

"Jadi tidak ada alasan yang kuat bagi Israel untuk menyerang karena di dalam rumah sakit Indonesia terdiri dari pasien-pasien yang sedang dirawat," kata dia.

Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan 12 orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka akibat serangan roket Israel di Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara pada Senin, dikutip dari Anadolu.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menyatakan Kementerian Luar Negeri hilang kontak dengan tiga WNI yang menjadi relawan di RS Indonesia.

Dia juga mengatakan Indonesia mengutuk serangan Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang telah menewaskan sejumlah warga sipil itu.

Retno mendesak semua negara, terutama yang memiliki hubungan dekat dengan Israel harus menggunakan pengaruh dan kemampuannya untuk mendesak Israel menghentikan kekejamannya.

Indonesia dan negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) akan terus menggalang dukungan dari negara-negara anggota tetap Dewan Keamanan (DK PBB) agar gencatan senjata dapat segera dilakukan dan bantuan kemanusiaan dapat juga dilakukan tanpa hambatan.