Bagikan:

JAKARTA - Pendiri sekaligus senior Partai Demokrat Darmizal mempertanyakan apakah pengurus partai di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kenal dengan pendiri dan deklarator partai berlambang bintang mercy ini?

Sebab, dia menilai, pendiri atau para deklarator di Partai Demokrat tidak mendapat tempat bahkan dituding memiliki agenda politik tersendiri.

"Bagaimana nasib para pendiri? Kalau di partai lain kita lihat para pendiri berada di tempat yang dihormati, berada di satu posisi sebagai warga kehormatan partai. Nah, sekarang di mana para pendiri (Partai Demokrat, red) saya enggak tahu," kata Darmizal saat dihubungi VOI, Senin, 15 Februari.

"Saya enggak tahu, apakah pengurus sekarang ini mengerti enggak pendirinya, kenal enggak dengan para pendirinya," imbuhnya.

Selain itu, dia merasa dituding memiliki agenda politik tertentu karena memberikan dukungan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang maju untuk kedua kalinya di Pilpres 2019. Padahal dukungannya bukanlah hal yang salah dan telah melalui berbagai pertimbangan, termasuk karena kedekatan Jokowi dan Susilo Bambang Yudhoyono yang saat itu jadi Ketua Umum Partai Demokrat.

Katanya, perbedaan sikap dari para pendiri dan kader senior bukanlah didasari rasa ketidaksukaan maupun dendam kepada pengurus. Perbedaan ini diambil untuk memperbaiki capaian partai.

Berkaca dari hasil pemilu terakhir, perolehan angka Partai Demokrat kini menurun secara drastis. Sehingga, hal itu menimbulkan kekhawatiran bagi para pendiri dan kader senior partai.

"Trennya kita lihat, 2013 pemilu turun tinggal 11 persen, 2019 tinggal 7 persen, ini malah lebih kecil dari awal berdirinya partai," tegasnya.

"Jadi yang memicu sekarang jangan sampai partai ini menjadi partai yang sesuai dengan analisasi yang lalu. Jadi partai semusim. Kan sekarang makin ke sini makin mengecil, maka bergeraklah hati nuraninya untuk berbuat sesuatu," pungkas Darmizal.