JAKARTA - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Daniel Johan, merespons klaim Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto yang menyebut sudah membangun komunikasi dengan pihak paslon nomor urut satu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau pasangan AMIN untuk menghadapi tekanan kekuasaan di Pilpres 2024.
Meski Tim Kampanye Nasional (Timnas) AMIN menyatakan belum ada komunikasi dari PDIP, namun Daniel Johan mengatakan, pihaknya sebagai parpol pendukung membuka ruang komunikasi guna menjaga pemilu 2024 berjalan dengan lancar dan damai.
"Kita selalu terbuka komunikasi antarkoalisi. Intinya, kita saling jaga agar pemilu ini berkualitas sehingga legitimate mendapat pengakuan rakyat dan internasional," ujar Daniel Johan saat dihubungi, Senin, 20 November.
Soal dugaan tekanan penguasa terhadap kandidat capres cawapres, menurut Daniel, hal itu harus dihadapi dengan teguh.
Anggota DPR dapil Kalimantan Barat itu lantas mengingatkan soal karma. Dia menilai, perlakuan baik akan berbuah baik dan perlakuan buruk akan berbuah buruk.
"Biar masyarakat yang menyaksikan dan menilainya, kita yakin hukum karma akan berjalan. Kebaikan akan berbuah baik dan sebaliknya, kita teguh saja di jalur kebaikan," kata Daniel.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Hasto menyinggung tekanan yang diterima oleh Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD di berbagai daerah. Menurutnya, ada instrumen negara yang dilibatkan dalam memberikan tekanan terhadap lawan politik kelompok tertentu.
Hasto lantas mengklaim telah berkomunikasi dengan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar (AMIN) yang merasakan tekanan serupa.
"Kita menyepakati dengan AMIN juga, penggunaan suatu instrumen kekuasaan. Dalam konteks ini kami juga membangun komunikasi dengan AMIN karena merasakan hal yang sama," kata Hasto di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Sabtu, 18 November.