Bagikan:

KULON PROGO - Ganjar Pranowo mendorong pendirian koperasi petani untuk menyelesaikan berbagai kebutuhan para petani, mulai dari kebutuhan bahan pokok hingga terkait pupuk.

Mantan gubernur Jawa Tengah ini menekankan, koperasi harus menjadi instrumen utama dalam mewujudkan kesejahteraan para petani.

Hal ini disampaikan Ganjar saat merespons keluhan warga di Dusun Njimatan, Kelurahan Jatirejo, Kec. Lendah, Kab. Kulon Progo, Prov. DIY, yang mengeluhkan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pertanian.

"Dibuat koperasi, buat koperasi petani, tenanan (beneran) ora fiktif (enggak bohong), diurus profesional, nganggo (menggunakan) cara berbisnis yang baik. Koperasi dari, oleh, untuk anggota," ungkap Ganjar saat menjawab keluhan warga, Rabu 15 November malam.

Ganjar mengatakan pentingnya manajemen profesional dalam menjalankan koperasi, agar dapat bersaing secara sehat di pasar. Ia menegaskan bahwa koperasi harus diurus oleh pengurus yang memiliki kompetensi dan keahlian dalam bidangnya masing-masing.

Dengan demikian, Ganjar optimis bahwa dengan implementasi konsep koperasi pertanian yang baik, akan tercipta ekonomi sirkular yang berkelanjutan dan mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat petani serta ekonomi daerah secara keseluruhan.

"Kalau koperasi itu bisa kita kembangkan, pemerintah mendampingi, nanti dibuat ekonomi sirkular," ucapnya.

Dalam konsep koperasi pertanian, Ganjar menyoroti pentingnya kesadaran kolektif, di mana koperasi bukan hanya sebagai lembaga bisnis, tetapi juga sebagai wadah bagi para petani untuk bersatu, berbagi pengetahuan, dan saling mendukung.

Selain itu, Ganjar juga mendorong modernisasi pertanian agar memaksimalkan potensi yang ada dan mendorong anak muda agar bertani. Tak hanya itu, Ganjar juga menegaskan perlunya satu data petani untuk memaksimalkan segala sesuatu terkait pertanian.

"Maka satu data pertanian itu penting. Malau sudah pake itu data, modern. Kalau udah modern enggak mumet. Modernisasi, digitalisasi. Maka anak muda akan seneng. Kalau enggak, anak muda bisa jadi enggak mau bertani kedepannya," ungkap Ganjar.