Bagikan:

JAKARTA - Komisi V DPR mengingatkan Pemerintah untuk memprioritaskan pemeliharaan infrastruktur mengingat saat ini Indonesia mulai memasuki musim penghujan. Selain itu, Pemerintah juga diminta untuk menyiapkan mitigasi dan antisipasi bencana alam demi keselamatan masyarakat.

“Pemeliharaan infrastruktur di musim hujan sudah menjadi keharusan. Apalagi setelah musim kemarau berkepanjangan agar perubahaan cuaca yang ekstrem tidak berdampak terhadap infrastruktur yang banyak digunakan masyarakat,” kata Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras, Rabu 15 November.

Adapun pemeliharaan infrastruktur dapat meliputi penerangan, perbaikan jalanan yang rusak, sarana transportasi publik, hingga semua hal yang berkaitan dengan fasilitas umum. Iwan Aras memberi contoh, beberapa waktu lalu terjadi kerusakan fasilitas di Stasiun Commuterline Cawang dan Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Halim.

“Jangan sampai karena kurangnya persiapan menghadapi musim hujan, masyarakat yang menjadi korban. Jadi upaya pencegahan bencana harus dilakukan lewat pemeliharaan yang optimal dan cermat,” tegasnya.

Lebih lanjut, Iwan Aras mengingatkan semua Pemerintah Daerah (Pemda) untuk memberi perhatian lebih pada keselamatan masyarakat di jalan saat musim hujan. Pemda diminta untuk terus melakukan pemeliharaan berkala demi mencegah pohon tumbang akibat hujan maupun angin kencang.

"Diperlukan pemeliharaan pohon secara teratur untuk mengidentifikasi pohon yang rentan atau sakit. Ini menjadi langkah awal dalam tindakan pencegahan terhadap bencana yang akan berdampak pada masyarakat," ujar Iwan.

Kejadian pohon tumbang di jalanan diketahui sudah terjadi di beberapa daerah. Seperti yang terjadi di parkiran Rumah Sakit Permata Depok, Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan Kota Depok, Jawa Barat pada Minggu (12/11) siang.

Hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang menyebabkan sebuah pohon besar nyaris menimpa rumah warga. Namun batang dari pohon itu menimpa atap tempat parkir sehingga membuat beberapa motor yang terparkir rusak.

Komisi V DPR yang membidangi urusan pekerjaan umum, perhubungan, dan cuaca itu meminta keseriusan Pemda dalam hal mitigasi bencana. Iwan mengatakan, kurangnya mitigasi bencana dapat berpengaruh pada banyak hal.

“Bencana pohon tumbang sangat mengancam keamanan dan kesalamatan masyarakat di jalan maupun yang tinggal di sekitarnya. Perhatikan juga pemasangan billboard dan baliho yang juga bisa berpotensi ambruk saat hujan disertai angin kencang,” jelasnya.

Tak hanya itu, pohon tumbang dan ambruknya billboard juga dapat berpotensi merusak jalan, trotoar, saluran air, atau infrastruktur publik lainnya. Untuk itu, pemeliharaan dan pengawasan harus menjadi prioritas.

"Kalau tidak menjadi perhatian serius, akan ada risiko yang lebih besar yang berpotensi mengancam keselamatan masyarakat kita,” terang Iwan Aras.

Legislator dari Dapil Sulawesi Selatan II itu juga meminta Pemerintah pusat dan Pemda bersinergi untuk menghadapi ancaman bencana banjir dan longsor akibat musim hujan. Iwan menyebut, kesiapan Pemerintah menjadi kunci dalam mengurangi risiko potensi bencana.

“Bencana alam memang sulit diprediksi, tapi dampaknya bisa dicegah dengan mitigasi yang baik. Tentunya peran serta stakeholder terkait diperlukan untuk meminimalisir dampak dari bencana alam,” ujarnya.

“Masifkan juga sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana agar selalu waspada dan paham apa yang harus dilakukan saat ada tanda-tanda bencana datang,” sambung Iwan Aras.

Menurutnya, saat ini Pemda yang wilayahnya masuk kategori rawan bencana harus sudah menyiapkan strategi siaga bencana. Iwan Aras mengatakan, kerja sama antara Pemda, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Basarnas, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Sosial (Kemensos), TNI/Polri, relawan dan yang stakeholder lainnya harus berjalan dengan efektif.

“Sehingga saat bencana alam terjadi, semua bisa bekerja secara harmonis untuk membantu masyarakat yang membutuhkan,” jelasnya.

Khusus untuk BMKG, Iwan mengingatkan agar terus memberikan informasi terkait dengan cuaca secara up to date. Sementara bagi masyarakat, ia mengimbau untuk selalu waspada terhadap potensi bencana.

“Sikap kehati-hatian akan menyelamatkan kita dan keluarga dari bencana. Pantau selalu informasi dari BMKG, dan bersiap atas segala risiko. Mengantisipasi menjadi bagian dari mitigasi bencana yang dapat dilakukan masyarakat,” tutup Iwan.