Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo menegaskan rivalitas yang terjadi di tingkat global wajar terjadi, namun harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan konflik terbuka dan mengganggu stabilitas kawasan.

“Bagi Indonesia kompetisi dan rivalitas adalah wajar. Persaingan AS dan Tiongkok, persaingan timur dan barat, itu wajar dan normal. Adanya perbedaan adalah hal yang biasa, tapi yang penting harus dikelola dengan baik, agar tidak menimbulkan konflik terbuka yang dapat memicu ketidakstabilan kawasan,” ujar Jokowi dikutip ANTARA, Selasa 14 November.

Demikian disampaikan Presiden dalam pidato kebijakannya di Universitas Georgetown, Washington DC, Amerika Serikat, Senin kemarin waktu Setempat, sebagaimana tayangan video YouTube Sekretariat Presiden yang diunggah Selasa malam.

Dia mengatakan komunikasi, ruang dialog, kolaborasi dan kerja sama menjadi kunci untuk mencapai stabilitas dan perdamaian baik di kawasan maupun di dunia.

Indonesia, kata dia, selalu terbuka untuk bekerja sama dengan setiap negara, dan tidak berpihak pada kekuatan manapun kecuali pada perdamaian dan kemanusiaan,

“Itulah prinsip yang kami bawa di keketuaan Indonesia di G20 dan di ASEAN, yang dijalankan dalam situasi dunia yang terbelah dengan rivalitas yang sangat tajam dan geopolitik yang memanas,” katanya.

Jokowi mengatakan banyak yang bertanya bagaimana Indonesia bisa menyelenggarakan KTT G20 dan KTT ASEAN dengan baik.

Menurut dia, kuncinya adalah mendengar dan mengambil peran sebagai jembatan atas persoalan yang terjadi di tingkat global.

Jokowi kemudian menjelaskan bahwa Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau, dan 2/3 wilayah Indonesia adalah air, dengan jumlah penduduk yang saat ini hampir menyentuh 300 juta.

Dia juga menyampaikan bahwa Indonesia memiliki 714 suku dan 1.100 lebih bahasa daerah.

Sebagai negara demokrasi terbesar ketiga dunia, kata dia, tahun depan Indonesia akan menyelenggarakan pemilu.

"Pemilihan presiden dan legislatif atau parlemen dan kemudian di bulan November akan ada pemilihan gubernur, bupati dan wali kota. Pilihan langsung oleh rakyat. Gubernur ada 38, bupati dan wali kota ada 514. Dan setelah itu juga ada pilihan kepala desa yang jumlahnya 74.800,” jelasnya.

Dia menekankan Indonesia adalah negara yang dipersatukan oleh keberagaman. Bagi Indonesia, perbedaan dan keragaman adalah anugerah.

“Dan dalam mengelola keberagamannya Indonesia memiliki panduan, memiliki ideologi yaitu Pancasila, unity in diversity yang menginspirasi di setiap sendi-sendi kehidupan termasuk kehidupan bernegara,” kata dia.