Cemburu Buta, Pedagang Sayur Tewas Ditikam di Tengah Keramaian Pasar di Lampung
Ilustrasi pelaku kejahatan (ANTARA)

Bagikan:

PESAWARAN - Dipicu rasa cemburu buta, seorang pria di Kabupaten Pesawaran, Lampung dengan sadis menikam pedagang sayur hingga tewas. Tragisnya, penikaman korban terjadi di tengah keramaian pengunjung pasar. Peristiwa penikaman yang dilakukan pelaku terekam kamera ponsel warga.

Dalam rekaman video amatir dari ponsel warga, seorang pria dengan sadis menusukkan senjata tajamnya ke tubuh korban berulang kali. Korban yang sudah tidak berdaya hanya pasrah menerima tikaman senjata tajam dari pelaku.

Tragisnya, peristiwa penikaman yang dilakukan pelaku secara membabi-buta berlangsung pada saat pasar sedang ramai pengunjung. Namun, tidak ada warga yang berani melerai maupun mencegah.

Peristiwa penikaman pedagang sayur tersebut terjadi di Pasar Sukaraja, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Lampung Sabtu kemarin, sekitar pukul 09.00 WIB.

Akibat menerima belasan tikaman senjata tajam, korban tewas bersimbah darah di dekat lapak dagangannya. Korban diketahui bernama Aan Suhendar (45), warga Desa Sukadadi, Kecamatan Gedong Tataan, Pesawaran.

Korban tewas bersimbah darah akibat 19 tikaman senjata tajam pelaku. Peristiwa pertikaian berdarah yang menewaskan korban yang diketahui sebagai pedagang sayuran tersebut sontak membuat geger warga.

Untuk kepentingan penyelidikan, polisi langsung memasang garis polisi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian serta mengumpulkan keterangan saksi.

Tidak butuh waktu lama, polisi kemudian berhasil mengamankan Firmansyah (41 tahun) pelaku penikaman korban. Dari hasil pemeriksaan terhadap pelaku, diketahui, peristiwa penikaman korban dipicu rasa cemburu pelaku kepada korban.

Korban dan pelaku saling mengenal, karena istri pelaku bekerja di pasar tersebut. Sebelum peristiwa penikaman terjadi, pelaku berniat untuk menjemput istrinya di pasar, tetapi melihat istrinya sedang mengobrol dengan korban, membuat pelaku cemburu yang langsung menikam korban dengan membabi-buta.

Kepada polisi, pelaku mengakui perbuatannya. Pelaku mengaku khilaf karena cemburu sering melihat korban dan istrinya berbincang di pasar.

"Emosi saya langsung memuncak, gelap, pikiran tidak ada lagi. Terbakar cemburu, seolah-olah apa gitu pak," ujar Firmansyah di Polres Pesawaran, dikutip ANTARA, Selasa 14 November.

Dari penangkapan pelaku, polisi menyita barang bukti pakaian korban dan sebilah senjata tajam beserta sarungnya.

Kasat Reskrim Polres Pesawaran AKP Supriyanto Husin mengatakan, peristiwa penikaman yang menewaskan korban dipicu rasa cemburu pelaku yang berlebihan terhadap korban.

"Cemburunya terlalu posesif. Berdasarkan keterangan pelaku, korban sudah sering berbincang dengan istri pelaku,” kata AKP Supriyanto.

AKP Supriyanto Husin menjelaskan, tidak ada indikasi pembunuhan berencana dalam kasus tersebut. Sehari-hari, pelaku memang berada di kolam ikan. Ia membawa pisau untuk membuka sarung pakan ikan.

“Makanya pisau tidak terlalu tajam. Kata pelaku, tidak pernah dibawa-bawa. Ditinggalkan di kolam,” jelasnya. 

AKP Supriyanto Husin menambahkan, korban tewas dengan 19 tusukan di tubuhnya.

“Korban mendapat 19 tusukan akibat senjata tajam. Saat ini masih dilakukan autopsi di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Lampung, untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban,” imbuhnya.