Ketua INSA Carmelita Hartoto Ingin Pelaut dan Pekerja Pelabuhan Jadi Prioritas Penerima Vaksin
Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) meminta agar para pelaut dan pekerja di pelabuhan menjadi salah satu prioritas kelompok masyarakat penerima vaksin COVID-19.

Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto mengatakan pelaut dan pekerja pelabuhan memiliki peran penting dan selalu bergerak dalam memastikan kelancaran arus barang dan ketersediaan logistik di seluruh pulau Indonesia.

"Pelaut dan pekerja pelabuhan adalah garda terdepan dalam distribusi logistik. Peran mereka juga tidak kalah dengan dokter dan perawat. Makanya kita harus pastikan pelaut dan pekerja pelabuhan juga menjadi prioritas penerima vaksinasi lebih dulu," kata Carmelita dikutip dari Antara, Senin 15 Februari.

Namun di sisi lain, para pelaut dan para pekerja pelabuhan merupakan kelompok yang rentan terhadap risiko terpapar COVID-19, apalagi kegiatan distribusi barang juga tidak boleh berhenti dan harus terus berjalan selama 24 jam setiap hari.

Untuk itu, kata Carmelita, pelaut dan pekerja pelabuhan diharapkan masuk dalam prioritas kelompok penerima vaksin.

Seperti diketahui, total sasaran vaksinasi di Indonesia mencapai 181 juta lebih orang. Sementara untuk sasaran vaksin tenaga kesehatan mencapai 1.468.764 tenaga kesehatan.

Seperti dilansir dari website resmi Komite Penangangan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, hingga Sabtu, 13 Februari 2021, lebih dari satu juta tenaga kesehatan telah menerima vaksin tahap 1, sedangkan vaksin tahap 2 telah mencapai 415.486 tenaga kesehatan.

Carmelita mengatakan operator kapal dan pelaut nasional berkomitmen untuk menjalankan pedoman antisipasi penyebaran virus COVID-19 di laut. Hal ini seperti tertuang dalam SE No.11 tahun 2020 tentang Pedoman Rancangan Tindakan atau contigency plan bagi pelaut dan operator kapal akibat COVID-19.

"Kami juga mengimbau, meski nanti pelaut dan pekerja pelabuhan kita sudah divaksin, tapi harus tetap patuh dan disiplin menerapkan protokol kesehatan," katanya.

Negara tetangga Singapura telah mulai melakukan vaksinasi bagi para pekerja maritim dan penerbangan mereka pada pertengahan Januari lalu. Sebanyak 37 ribu pekerja dari kedua sektor itu akan menerima vaksinasi massal.

Vaksinasi terhadap pekerja maritim dan penerbangan di sana untuk melindungi mereka dari sebaran virus COVID-19, dan untuk memulihkan ekonomi Singapura yang merupakan pusat penerbangan dan pelabuhan dunia.

Indonesia sebagai negara kepulauan, katanya, sudah sewajarnya pula memprioritaskan para pekerja maritim untuk mendapatkan vaksin guna terjaminnya distribusi dan arus barang nasional.