Curhat Carmelita Hartoto Soal Kurangnya Perhatian Pemerintah pada Pengusaha Pelayaran
Carmelita Hartopo berharap pemerintah memberikan perhatian pada pengudasa pelayaran. (Instagram @carmelitahartoto

Bagikan:

JAKARTA - Nyaris semua lini usaha terdampak pandemi COVID-19. Hal itu dialui oleh Carmelita Hartoto sebagai Ketua Umum DPP INSA (Indonesian National Shipwoners’ Association - Asosiasi Pemilik Pelayaran Nasional Indonesia). Dalam kondisi ini menurutnya pemerintah masih belum memberikan perhatian pada anggota INSA.

"Kita sudah sering bicara hal ini, namun belum didengar. Bandingkan dengan pengusaha sejenis dari Singapura dan Malaysia, mereka mendapatkan kemudahan dari negaranya. Kita belum dapatkan itu dari pemerintah kita. Regulasinya belum pro kepada pengusaha lokal," katanya kepada VOI belum lama berselang saat ditemui di Kantor Pusat Kadin, Jakarta.

Secara umum keadaan ini saat ini sudah landai, namun masih tetap harus berhati-hati. Karena perkembangan virus ini terus terjadi. Varian baru seperti omicron muncul. "Kita harus tetap hati-hati dan waspada, jangan lengah karena varian baru ada dan itu bisa mengancam," katanya.

Sementara itu soal program tol laut dari Presiden Jokowi, ia memberikan kritik dan masukan bagi pemerintah. "Kita ikut berpartisipasi juga dalam program tol laut ini. Tujuannya agar masyarakat di daerah juga membeli barang dengan harga yang tak jauh berbeda dengan di Jawa sebagai sentra produksi," katanya.

Namun dalam kenyataannya, harga barang tetap tinggi. "Tapi kenyataannya kita memberikan kemudahan kepada para calo, setelah barang didistribusikan harganya tidak turun. Artinya mereka dapat harga yang murah untuk transportasi namun saat menjual tetap dengan harga yang mahal. Apakah itu fair? Tidak fair sama sekali menurut saya," katanya.

Sementara itu soal persaingan dengan moda transportasi lain dalam bidang kargo, menurut perempuan yang biasa disapa Meme, ini dia tidak terlalu risau. Karena setiap moda ada pangsa pasarnya masing-masing.

"Setiap moda transportasi punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ada spesifikasi barang yang harus diangkut dalam keadaan cepat dan dalam kondisi hidup misalnya. Ada juga barang yang dikirim dalam waktu lama tidak apa-apa, ini bisa dengan harga yang lebih murah, kargo kapal laut jadi pilihan. Inilah yang menentukan besaran harganya atau ongkos kirim. Silahkan saja konsumen memilih mana yang sesuai kebutuhan mereka," katanya.

Carmelita Hartoto berharap perhatian pemerintah kepada pengusaha pelayaran agar bisa bangkit setelah sekian lama terpuruk karena pandemi COVID-19.