Bagikan:

JAKARTA - Ketua Bawaslu Rahmat Bagja, menekankan pentingnya peran tokoh agama dalam meredakan tensi politik menjelang Pemilu 2024. Bagja bahkan memprediksi bahwa tensi politik di media sosial akan meningkat setelah penetapan capres dan cawapres.

Bagja menyampaikan pandangannya setelah menghadiri diskusi tentang netralitas pemilu dan ancaman demokrasi di kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu 12 November.

Menurut Bagja, dalam proses pemilihan umum yang bersifat kompetitif, mungkin terjadi saling serang, baik dalam argumentasi maupun strategi politik di antara anak bangsa.

"Ini penting banget, kemarin ada diskusi dengan Romo di KWI. Kami menjelaskan peran penting tokoh agama dan sentralnya tokoh agama dalam menenangkan masyarakat dalam proses demokrasi, terutama dalam pemilu yang pasti kompetitif," katanya.

"Kompetitif biasanya akan ada saling serang, baik itu dalam argumentasi maupun strategi politik. Hal ini wajar dalam suatu kompetisi pemilu," sambung Bagja.

Bagja bahkan memprediksi bahwa tensi politik di media sosial akan meningkat setelah penetapan capres dan cawapres.

"Jadi, aturannya sudah jelas. Misalnya, larangan penggunaan fasilitas negara atau fasilitas pemerintah yang digunakan untuk kampanye. Kantor pemerintah juga tidak boleh digunakan sebagai tempat kampanye. Semua sudah ada aturannya. Oleh karena itu, kita akan melihat, setelah penetapan capres dan cawapres, tensi di media sosial akan tinggi, bahkan lebih tinggi dari saat ini," tambahnya.

Selain menegaskan pentingnya peran tokoh agama dalam menenangkan masyarakat selama proses demokrasi, Bagja juga mengajak masyarakat untuk saling menghormati meskipun memiliki pilihan yang berbeda dalam menentukan pasangan capres dan cawapres.