Bagikan:

TANGERANG - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto menilai sikap Wali Kota Medan, Bobby Nasution adalah orang yang gelap dengan kekuasaan. Hal ini dilihat loyalitasnya terhadap partai dan pilihannya dalam berpolitik.

Hasto menjelaskan saat Bobby masih belum menjabat sebagai Wali Kota Medan, dia menyatakan akan memajukan kota daerah tersebut, PDIP yang memberikan jalan tersebut. Namun kali ini, saat Pemilu 2024, dia justru membelok untuk mendukung pasangan yang diusung partai lain.

“Itulah watak-watak sistem gelap kekuasaan ketika loyalitas tidak lagi dianggap sebagai suatu nilai yg memperkokoh karakter seorang pemimpin ketika hanya ambisi kekuasaan,” kata Hasto kepada wartawan di UMJ, Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis, 9 November.

Oleh sebab itu, sebagai sikap seorang pemimpin, kata Hasto, seharusnya Bobby mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) DPP PDIP.

“Silahkan kalau sudah tidak cocok ya mundur. itu kan sebagai solusi yg penuh dengan etika dan penuh tata krama politik dan ada sanse of responsibility yg seharusnya ditunjukan oleh pemimpin,” ungkapnya.

Hasto juga mengatakan untuk tidak tegasnya dari PDIP sendiri, saat ini telah ditindaklanjuti oleh dewan kehormatan DPP PDIP.

“Ya kami kasih waktu dan tindak kehormatan yg akan melanjutkan proses itu. itu sangat tegas sesuai dengan etika kami minta untuk pengunduran diri,” tutupnya.

Sebelumnya, Bobby menegaskan tetap mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Hal itu ditegaskan Bobby saat merespons soal pengembalian kartu tanda anggota (KTA) PDIP.

"Saya jawab ya saya jawab," ujar Bobby kepada wartawan di Jakarta Theater, Rabu, 8 November.

Tidak berkomentar soal KTA, menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu malah dengan tegas menyatakan siap memenangkan Prabowo-Gibran pada 14 Februari 2024.