Israel Klaim Tewaskan Ahli Senjata dan Roket Hamas dalam Serangan Udara
Ilustrasi militer Israel. (Wikimedia Commons/IDF Spokesperson's Unit photographer)

Bagikan:

JAKARTA - Israel Defense Forces (IDF) mengklaim berhasil menewaskan salah satu tokoh penting Hamas, yang diyakini terkait dengan produksi senjata strategis kelompok militan Palestina tersebut, dalam serangan udara semalam.

Militer dan badan keamanan dalam negeri Israel, Shin Bet, mengatakan Muhsin Abu Zina, salah satu pemimpin produksi senjata untuk Hamas, dengan spesialisasi dalam pembuatan senjata strategis dan roket tewas dalam serangan Israel.

Mereka menyebut Muhsin Abu Zina sebagai kepala divisi "industri dan persenjataan" kelompok militan tersebut.

"Sebuah jet tempur IDF, di bawah arahan intelijen Shin Bet dan Amman, menewaskan Muhsin Abu Zina, yang merupakan kepala Departemen Industri dan Senjata di markas produksi Hamas," tulis IDF di X seperti dikutip 8 November.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakann pasukannya berhasil mencapai jantung kota Jalur Gaza, untuk kemudian melakukan operasi di dalamnya.

"Pasukan IDF berada di jantung Kota Gaza. Mereka datang dari utara dan selatan. Mereka menyerbu kota itu dengan koordinasi penuh antara pasukan darat, udara dan laut," ujar Menhan Gallant dalam konferensi pers yang disiarkan televisi, dilansir dari Reuters.

"Mereka bermanuver dengan berjalan kaki, kendaraan lapis baja dan tank, bersama dengan insinyur militer dari segala arah dan mereka memiliki satu sasaran, Hamas di Gaza, infrastruktur mereka, komandan mereka, bunker, ruang komunikasi. Mereka memperketat penjagaan di sekitar Kota Gaza," urai Menhan Gallant.

Hingga Selasa kemarin, jumlah korban tewas akibat serang udara Israel terhadap Jalur Gaza telah mencapai 10.328 jiwa, menurut Kementerian Kesehatan Palestina, seperti dikutip dari Anadolu.

Di antara korban tewas, terdapat 4.237 anak-anak dan 2.719 wanita, kata juru bicara Kementerian Kesehatan yang berbasis di Gaza Ashraf al-Qudra pada konferensi pers.

Sementara, lebih dari 25.956 orang lainnya juga terluka akibat serangan pasukan Israel di Gaza, tambahnya.

Selain itu, al-Qudra juga mendesak PBB dan Komite Palang Merah Internasional untuk melindungi fasilitas kesehatan dan ambulans dari serangan Israel.