Insiden Oknum Anggota BNN Ribut di Cawang Gegara Ada Pemotor Lawan Arah, BNN RI Angkat Bicara
Tangkap layar video keributan anggotan BNN dengan pemotor di Cawang

Bagikan:

JAKARTA - Deki (40) babak belur akibat dipukul menggunakan senjata api oleh oknum anggota BNN RI di Jalan Mayjen Sutoyo, Kecamatan Cawang, Jakarta Timur.

Kepala Biro Humas dan Protokol BNN RI Brigjen Sulistyo Pudjo Hartono, kejadian keributan itu terjadi pada Senin kemarin, 6 November.

Senin pagi itu, sekitar pukul 09.00 WIB, anggota BNN bernama Pahala Damaris Tambunan berangkat ke kantor BNN RI menggunakan motor. Ketika melintas di kawasan sekitar Kodam Jaya, Cawang, arus lalu lintas dalam kondisi macet. Pahala melaju dari arah PGC menuju BNN RI.

Kemudian tiba - tiba ada pengendara motor lainnya yang lawan arah dari arah Cawang ke PGC dan memotong menyeberang jalan. Kemudian ditegur okeh anggota BNN itu karena sangat membahayakan pengguna kendaraan lainnya

"Kemudian dari arah belakang ada seseorang tak dikenal yang kemudian diketahui bernama Diki menegur yang bersangkutan (Pahala). Diki menyampaikan 'bang jangan keras-keras, itu orang sudah tua'," kata Brigjen Pudjo kepada wartawan, Rabu, 8 November.

Kemudian anggota BNN itu menjawab perkataan Deki hingga terjadi perdebatan sengit diantara korban dan pelaku penganiayaan.

"Debat sambil jalan," ucapnya.

Kemudian Diki menendang motor Pahala. Tak lama berselang, Diki (kembali) berhenti di depan RS UKI. Kemudian Diki membuka helm dan Pahala mendatangi Diki.

"Kemudian terjadi debat (lagi) di situ dan Pahala kemudian mengetok pake gagang senpi dinas ke kepala Diki," katanya.

Bahkan Pahala sempat mengaku sebagai anggota Kopassus kepada korban.

"Pahala sampaikan 'saya tinggal di Cijantung'. Betul, bahwa Pahala penduduk (warga) Kalisari, Cijantung," ujarnya.

Setelah keributan yang berujung penganiayaan itu, Pahala kemudian dijemput oleh keluarga korban Diki.

"Pahala dan keluarganya menuju Polres Jaktim untuk dilaporkan. Setelah di cek, terjadi kesepakatan antara Pahala dengan Diki dengan surat kesepakatan damai. (korban) Diki diobati Pahala di RS Polri yang ditemani oleh yang bersangkutan," katanya.

Sementara saksimata kejadian, Royal Sianturi mengatakan, pemukulan terjadi usai serempetan antara korban dan pelaku terjadi.

"Kemarin itu masalahnya serempetan sedikit, terus berdebat mulut," ucap pedagang PKL di sekitar lokasi kejadian itu kepada wartawan.

Menurut Royal, kejadian bermula ketika Diki sedang melintas di depan RS UKI Cawang. Lantaran jalanan dalam keadaan macet, motor Diki dan pelaku saling serempetan.

Sesaat sebelum korban dan pelaku menghentikan kendaraan di tepi jalan, korban sempat mengacungkan jari tengah.

"Korban begini (mengacungkan jari tengah) terus (pelaku) langsung berhenti, turun, ambil senjata dari tas, (korban) dipukul kepalanya," ucapnya.