Bagikan:

JAKARTA – Sejumlah warga Jalan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan berusaha membantu korban kecelakaan yang menewaskan seorang balita akibat tertabrak mobil pick up berstiker Lalamove lawan arus. Eky, juru parkir (jukir) di lokasi kejadian, mengatakan bila sopir mobil pick up melarikan diri usai kejadian tersebut.

Kecelakaan yang terjadi pada Minggu, 24 November 2024, menarik perhatian warga sekitar. Bahkan pemotor lainnya yang melihat kejadian itu sempat cekcok dengan pelaku yang berusaha lepas tanggung jawab.

“Sopir sempat ribut sama motor-motor yang berhenti. Kagak mau tanggung jawab. 'Lu bawa, buru bawa'.” kata Eky menceritakan situasi pada saat kejadian, Selasa, 26 November 2024

Melihat kondisi korban yang begitu tragis, ada orang di sekitar kejadian yang sukarela membawa korban ke rumah sakit terdekat.

Dan saat itu, warga juga meminta agar pelaku mengikuti mobil yang membawa korban ke rumah sakit. Namun tak lama kemudian sopir pick up itu melarikan diri.

“Dia ikutin tuh ke RS. Nah di sana kagak tahu, belok kiri atau kanan. 'Bang itu sopir kabur,” ucap Eky.

Masih dijelaskan Eky, saat itu belum ada petugas kepolisian di lokasi kejadian.

“Tidak ada bang. Tidak ada polisi. Jadi warga saja,” ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, mobil pick up dengan stiker Lalamove menabrak pemotor di Jalan Raya Lengteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan (Jaksel), Minggu, 24 November 2024, pukul 11.49 WIB. Akibatnya, seorang balita yang saat itu dibonceng oleh kedua orangtuanya, mengalami luka di kepala hingga akhirnya meninggal dunia.

Eky (41), juru parkir dekat lokasi kejadian, mengatakan bila penyebab kecelakaan itu diduga karena sopir ekspedisi lawan arah (arus) sehingga menabrak motor korban yang sedang melintas.

Orang tua korban (pasangan suami istri) melaju dengan motor dari Jalan Agung Raya 2 menuju putaran balik di jalur kereta api Stasiun Universitas Pancasila.

Sedangkan, pelaku dengan mobil ekspedisi, melawan arah dari Jalan Lenteng Agung Timur untuk memutar balik menuju Jalan Lenteng Agung Raya.

Pengendara motor yang sudah berada di jalur yang benar melihat mobil ekspedisi melawan arus. Diduga kaget, pemotor seperti tidak dapat mengendalikan lajunya sehingga terjadi kecelakaan.

“Jalan Agung Raya 2. Mau putar balik sebelum Pancasila (gardu kereta. Kalau (pelaku) lawan arah mau ke arah Universitas Pancasila,” ujar Eky.

Benturan tak dapat dihindarkan, balita yang saat itu dibawa orangtuanya dengan motor telempar jauh hingga kepalanya terbentur aspal.

“Balitanya meninggal, luka di bagian kepala. Darahnya sudah keluar banyak. Karena kelempar dari orangtuanya. Lumayan kenceng,” ujarnya.

Sementara itu, Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Agung membenarkan adanya kejadian tersebut.

“Sementara sudah ada LP (laporan polisi). Dan tim masih bergerak untuk melakukan penyelidikan,” tutupnya.