JAKARTA - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud sudah memikirkan langkah memenangkan suara di Indonesia Timur. Dipastikan mereka akan bergerak masif tak hanya di Pulau Jawa.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa menanggapi ceruk suara yang dimenangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019.
Dia bersama Ma’ruf Amin saat itu unggul di sejumlah wilayah Indonesia timur seperti Bali, NTT, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, Papua, dan Papua Barat.
“Ya kita sudah melakukan brainstorming di dalam bagaimana menghadapi bukan hanya di Jawa tetapi juga di tiap-tiap kabupaten, kota maupun TPS,” kata Andika kepada wartawan di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa malam, 7 November.
Andika memang menutup rapat upaya ini. Tapi, pergerakan bakal terus dilakukan sehingga masyarakat di wilayah itu bisa memutuskan pilihannya.
“Jadi ada cara kita dan yang sekarang bergulir itu di luar dari apa yang kami lakukan,” tegas eks Panglima TNI Itu.
Lebih lanjut, TPN Ganjar-Mahfud tak takut jika suara pendukung Jokowi akan berpindah ke pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Meskipun Wali Kota Solo itu adalah anak Jokowi, Andika bilang, nantinya masyarakat yang akan memilih.
“Itu sebuah momentum yang terjadi begitu saja dan bukan kami (yang memutuskan, red). Silakan nanti masyarakat yang menilai,” ujarnya.
BACA JUGA:
Sebagai pengingat, Jokowi-Ma’ruf Amin di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendapat suara berkali lipat dibanding Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Indonesia Timur. Misalnya di Papua, Jokowi yang maju untuk dua kalinya saat itu mendapat 3.021.713 dari total 3.333.065 suara sah.
Angka tersebut sangat jauh dari capaian Prabowo yang hanya mendapat 311.352 suara. Sementara pada Pilpres 2014, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla mendapat 2.026.735 suara di wilayah yang sama.