JAKARTA – Sampai saat ini elektabilitas pasangan Capres-Cawapres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo - Mahfud MD menunjukkan hasil tertinggi dibandingkan dua pasangan lain. Sedangkan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Tingkat elektabilitas tersebut diperoleh dari hasil jajak pendapat terkini yang dirilis lima lembaga survei.
Charta Politica merilis hasil survei yang menunjukkan pasangan Ganjar-Mahfud mendapatkan hasil 36,8 persen, sementara Prabowo-Gibran ada di angka 34,7 persen. Pasangan Anies-Muhaimin berada di peringkat buncit dengan 24,4 persen.
Survei ini digelar pada 26 hingga 31 Oktober 2023 dengan melibatkan 2.400 responden. Para responden dipilih secara acak atau multistage random sampling di 38 provinsi.
Hasil survei lembaga Alvara Strategic juga menunjukkan hasil serupa, Ganjar-Mahfud menduduki peringkat teratas dengan 36,5 persen. Pasangan Prabowo-Gibran di urutan kedua dengan 30,1 persen, dan Anies-Muhaimin 19,4 persen.
Demikian juga dengan survei yang dilakukan Algoritma Research and Consulting. Pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD menghasilkan angka elektabilitas 29,3 persen, Prabowo-Gibran dengan 24,6 persen, dan Anies-Muhaimin dengan 16,9 persen.
Lembaga survei Saifulmujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil yang diperoleh pasangan Ganjar-Mahfud berada di angka 37,9 persen. Prabowo-Gibran menunjukkan 33,5 persen, sedangkan Anies-Muhaimin di angka 19,2 persen.
Sabtu malam.
BACA JUGA:
Keunggulan pasangan Ganjar-Mahfud juga ditunjukkan dari hasil survei Populi Center Public Opinion & Policy Research. Duet Ganjar-Mahfud berada urutan teratas dengan angka 35,8 persen. Prabowo-Gibran mengikuti di urutan kedua dengan 33,4 persen, sedangkan Anies-Muhaimin bertahan di urutan ketiga dengan 23,2 persen.
Hasil survei terkini lembaga-lembaga tersebut tidak banyak berbeda dengan survei-survei sebelumnya. Beberapa survei yang pernah dilakukan menunjukkan elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD selalu di urutan pertama. "Tidak terlalu banyak perubahan kalau dibandingkan dengan 13-17 Oktober untuk 3 nama pasangan Capres," kata Yunarto Wijaya, Direktur Eksekutif Charta Politica.