Undang Donald Trump ke Ukraina, Presiden Zelensky: Jelaskan Dia Tidak Bisa Mengendalikan Perang Ini
Presiden Biden bersama Presiden Zelensky di Gedung Putih. (Sumber: President.gov.ua)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta Amerika Serikat untuk menyediakan lebih banyak dana guna membantu pasukannya melawan Rusia, mengundang mantan Presiden Donald Trump untuk terbang guna melihat sendiri skala konflik di medan perang.

Presiden Zelensky mengatakan, tentara Amerika pada akhirnya bisa terseret ke dalam konflik Eropa yang lebih besar dengan Rusia, jika Washington tidak meningkatkan dukungannya.

"Jika Rusia akan membunuh kita semua, mereka akan menyerang negara-negara NATO dan Anda akan mengirimkan putra dan putri Anda (untuk berperang)," kata Presiden Zelensky dalam acara NBC 'Meet the Press' pada Hari Minggu, seperti mengutip Reuters 6 November.

Diketahui, Presiden Joe Biden yang berasal dari Partai Demokrat telah mendesak Kongres AS untuk meloloskan rancangan undang-undang belanja tambahan sebesar 106 miliar dolar AS. Sebagian besar dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan pertahanan Ukraina. Sisanya akan disebar ke Israel, Indo-Pasifik dan penegakan perbatasan.

Tapi, DPR AS yang dipimpin oleh Partai Republik malah mengajukan rencana pendanaannya sendiri. Pekan lalu, negara ini meloloskan rancangan undang-undang yang memberikan bantuan sebesar 14,3 miliar kepada Israel, namun tidak ada peningkatan untuk Ukraina.

Senator AS Chuck Schumer, pemimpin mayoritas Senat yang dikuasai Partai Demokrat, mengatakan dia tidak akan membawa rancangan undang-undang tersebut untuk pemungutan suara, sementara Presiden Biden telah berjanji untuk memveto rancangan undang-undang tersebut.

Sementara itu, dalam wawancara yang ditayangkan pada Hari Minggu, Presiden Zelensky mengundang mantan Presiden AS Donald Trump yang merupakan Republikan, untuk mengunjungi Ukraina dan melihat dampak konflik yang diprakarsai oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada Februari 2022.

Trump, yang mencalonkan diri kembali pada tahun 2024 dan merupakan kandidat terkuat sejauh ini dalam nominasi presiden dari partainya, sangat kritis terhadap dukungan Negeri Paman Sam untuk Kyiv, mengatakan ia dapat mengakhiri perang dalam waktu 24 jam jika terpilih kembali.

"Jika dia bisa datang ke sini, saya memerlukan 24 menit untuk menjelaskan kepada Presiden Trump, dia tidak bisa mengendalikan perang ini," ujar Presiden Zelensky.

"Dia tidak bisa membawa perdamaian karena Putin," tandasnya.