JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan, Otoritas Plaestina (PA) harus memainkan peran sentral dalam masa depan Jalur Gaza, saat ia bertemu dengan Presiden Mahmoud Abbas di Tepi Barat Hari Minggu, di tengah upaya untuk meringankan penderitaan warga sipil di wilayah Gaza yang terdampak perang Israel-Hamas.
Menlu Blinken bertemu Presiden Abbas di Ramalllah, Tepi Barat. Dikatakannya, pandangan, suara dan aspirasi Palestina harus menjadi "pusat" pembicaraan tentang masa depan Jalur Gaza.
Selain itu, penting bagi setiap jeda untuk memajukan beberapa masalah, termasuk pembebasan sandera, katanya.
"Ini adalah sebuah proses," kata Menlu Blinken tentang dorongan untuk jeda kemanusiaan, melansir Reuters 6 November.
Sebelumnya, Menlu Blinken telah menyatakan "Otoritas Palestina yang efektif dan direvitalisasi" akan menjadi pilihan yang paling masuk akal untuk menjalankan pemerintahan di wilayah Gaza.
Namun, ia mengakui negara-negara lain dan badan-badan internasional kemungkinan akan memainkan peran dalam keamanan dan pemerintahan untuk sementara waktu.
Lebih jauh, ia kembali mengulangi pesan Gedung Putih, siapa pun jangan mencoba mengambil keuntungan dari konflik di Gaza.
Pertemuan Menlu Blinken dengan Presiden Abbas dilaporkan berlangsung sekitar satu jam.
Met with President Abbas and affirmed our commitment to delivery of humanitarian assistance and restoration of essential services in Gaza. Made clear that extremist violence against Palestinians in the West Bank must end and reiterated our support for a two state solution. pic.twitter.com/gax3F23ned
— Secretary Antony Blinken (@SecBlinken) November 5, 2023
Menurut laporan pertemuan yang dikeluarkan kantor berita Palestina WAFA, Presiden Abbas mengatakan kepada Menlu Blinken, Gaza adalah "bagian integral" dari negara yang diinginkan warga Palestina.
"Kami akan sepenuhnya memikul tanggung jawab kami dalam kerangka solusi politik komprehensif yang mencakup seluruh Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur dan Jalur Gaza," jelas Presiden Abbas seperti dikutip WAFA.
Presiden Abbas mengatakan kepada Menlu Blinken, harus ada gencatan senjata segera dan bantuan harus diizinkan masuk ke Gaza, menurut juru bicara Nabil Abu Rudeineh.
Sedangkan Menlu Blinken mengatakan Amerika Serikat berkomitmen untuk menyalurkan bantuan ke Gaza dan memulihkan layanan penting di sana, kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller.
BACA JUGA:
"Menteri juga menyatakan komitmen Amerika Serikat untuk berupaya mewujudkan aspirasi sah Palestina untuk pembentukan negara Palestina," lanjut Miller.
Menlu Blinken sendiri menurut pejabat senior Departemen Luar Negeri memuji Presiden Abbas karena berhasil meredakan ketegangan di Tepi Barat, mengatakan kepadanya, dia telah menekan pejabat Israel untuk bertanggung jawab.