Penelitian Ungkap Mengonsumsi Dua Porsi Daging Merah per Minggu Tingkatkan Risiko Diabetes Tipe 2
Ilustrasi. (Unsplash/Madie Hamilton)

Bagikan:

JAKARTA - Mengonsumsi sedikitnya dua porsi daging merah per minggu meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2, menurut temuan para peneliti.

Temuan dari penelitian Harvard T.H. Chan School of Public Health yang dipublikasikan dalam "The American Journal of Clinical Nutrition" ini, menganjurkan pengurangan konsumsi daging merah.

Penelitian ini menggunakan data kesehatan komprehensif dari 216.695 partisipan. Mereka diminta mengisi kuesioner tentang pola makan mereka setiap dua hingga empat tahun, hingga usia 36 tahun. Selama waktu ini, lebih dari 22.000 orang menderita diabetes tipe 2.

Studi tersebut menemukan, mereka yang paling banyak mengonsumsi daging merah mengalami risiko 62 persen lebih tinggi terkena diabetes tipe 2, dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi sedikit daging merah.

Setiap tambahan porsi daging merah olahan setiap hari, dikaitkan dengan kemungkinan 46 persen lebih besar terkena diabetes tipe 2.

"Temuan kami sangat mendukung pedoman diet yang merekomendasikan pembatasan konsumsi daging merah dan ini berlaku untuk daging merah olahan dan tidak diolah," kata penulis utama Xiao Gu, peneliti pascadoktoral di departemen nutrisi, melansir The National News 19 Oktober.

Penelitian ini juga mengeksplorasi sumber protein alternatif, menemukan bahwa mengganti satu porsi daging merah dengan protein nabati seperti kacang-kacangan dan polong-polongan, dapat menurunkan risiko diabetes Tipe 2 sebesar 30 persen.

"Mengingat temuan kami dan penelitian sebelumnya oleh orang lain, batasan sekitar satu porsi daging merah per minggu akan masuk akal bagi orang yang ingin mengoptimalkan kesehatan dan kesejahteraan mereka," kata penulis senior Walter Willett yang juga profesor epidemiologi dan nutrisi.

Diketahui, temuan ini muncul ketika kasus diabetes tipe 2 meningkat di seluruh dunia. Penyakit ini merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular dan ginjal, kanker dan demensia.