Bagikan:

JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo meminta masyarakat dari beragam etnis dan budaya yang menjadi penghuni di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur dapat hidup harmonis.

Presiden menjelaskan bahwa masyarakat yang sejak dulu tinggal di wilayah sekitar IKN akan hidup berdampingan dengan masyarakat dari daerah lain setelah pemerintah melakukan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kota Nusantara, Kalimantan Timur.

"Dengan pembangunan IKN, Kalimantan Timur khususnya akan menjadi muara bertemunya berbagai budaya berinteraksi. Kita harapkan berinteraksi dengan baik, hidup rukun, dan harmonis, menjaga, melestarikan, mengembangkan identitas budaya lokal, nilai-nilai, dan tradisi masyarakat di Kalimantan Timur," kata Presiden Jokowi dikutip ANTARA, Jumat 3 November.

Dengan pembangunan IKN, Presiden Jokowi meminta perlunya dibangun kesadaran bersama, sikap saling menghormati, saling menghargai keragaman, dan menjadikan Bhinneka Tunggal Ika sebagai sebuah kekuatan untuk membangun harmoni, kebersamaan, dan persatuan.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa selama tiga bulan terakhir, Kepala Negara mengunjungi IKN untuk melakukan peletakan batu pertama sejumlah infrastruktur.

Sejauh ini, ada lima hotel besar dalam proses pembangunan, empat rumah sakit dalam proses konstruksi, sekolah bertaraf internasional, dua pusat perbelanjaan, hingga pusat latihan PSSI yang memiliki delapan lapangan bola di IKN.

Namun demikian, Presiden menekankan pembangunan sumber daya lebih penting di IKN agar budaya di Kalimantan Timur dan Indonesia tidak tergerus oleh budaya asing.

"Itu semuanya fisik. Padahal mestinya yang didahulukan adalah pembangunan sumber daya manusia, pelestarian kebudayaan, merawat kebudayaan yang ada, jangan sampai nanti tergerus oleh budaya-budaya dari luar, budaya-budaya asing," kata Presiden.

Oleh karenanya, Presiden mengapresiasi terselenggaranya Festival Harmoni Budaya Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kalimantan Timur, untuk mengingatkan seni dan budaya Indonesia beragam serta majemuk.

"Sukunya saja kita memiliki 714. Artinya, kekuatan, karakter, budaya itu sangat, dan harus kita lestarikan dan harus kita rawat," kata Jokowi.