Bagikan:

JAKARTA - Australia  mendesak Israel agar menghentikan pembunuhan terhadap warga sipil sekaligus memperingatkan Tel Aviv bakal menghadapi "risiko besar" jika konflik di Gaza menyebar.

Menteri Luar Negeri Penny Wong kembali menegaskan seruan negaranya untuk jeda kemanusiaan di Kota Gaza.

“Kami ingin pasokan kemanusiaan seperti makanan, air, obat-obatan dan bahan bakar dapat menjangkau masyarakat yang sangat membutuhkan. Rakyat Gaza tak bisa menunggu,” kata Wong, menurut transkrip yang dirilis di situs Kementerian Luar Negeri dilansir ANTARA, Kamis, 2 November.

Menurut Wong, 20 warga negara Australia dari Gaza tiba di Mesir kemarin.

Menlu Australia itu menyampaikan keprihatinannya atas situasi saat ini.

Dia mengatakan dalam perang pun bahkan ada aturannya dan komunitas internasional tidak akan menerima kematian warga sipil yang terus bergulir.

“Jadi, saat kawan-kawan Israel mendesak Israel untuk menahan diri, ketika kawan-kawan Israel mendesak Israel agar melindungi nyawa warga sipil, penting bagi Israel untuk mendengarkan hal itu. Ini penting bagi keamanan Israel sendiri, yang menghadapi risiko besar jika konflik menyebar,” katanya memperingatkan.

Sehubungan dengan laporan keluarga-keluarga Palestina dipaksa keluar dari desa-desa di Tepi Barat oleh Israel, Wong menyampaikan pesannya kepada pemerintah Israel untuk “menghentikannya (aksi tersebut).”

Serangan terhadap warga sipil di Tepi Barat yang berhak berada di sana serta kekerasan terhadap warga sipil harus diakhiri, kata Menlu seraya menambahkan: “Ini juga tidak baik untuk keamanan Israel.”

Tentara Israel memperluas serangan udara dan darat mereka di Jalur Gaza, yang terus dibombardir oleh Israel setelah kelompok perlawanan Palestina Hamas meluncurkan serangan mendadak pada 7 Oktober.

Hingga kini lebih dari 10.300 orang, termasuk 8.796 warga Palestina dan 1.538 orang Israel, tewas dalam konflik Palestina-Israel. Selain tingginya jumlah korban jiwa dan pengungsian, pasokan bahan pokok bagi 2,3 juta penduduk di Kota Gaza semakin menipis akibat pengepungan Israel.