JAKARTA - Eks penyidik Komisi Pemberantasan Koruptor (KPK) Yudi Purnomo menilai Ketua KPK Firli Bahuri dan bos tempat hiburan malam, Alex Tirta bisa dikonfrontir untuk membuat terang status rumah "safe house" di Jalan Kertanegara, nomor 46, Jakarta Selatan.
Hal ini disampaikan Yudi menanggapi penyewaan rumah oleh Alex Tirta untuk Firli Bahuri yang terkuak setelah penggeledahan rumah dilakukan Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu. Upaya paksa tersebut ditujukan untuk mengusut dugaan pemerasan oleh Pimpinan KPK terhadap eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.
"Mereka bisa dikonfrontir ketika dalam BAP mereka terdapat perbedaan keterangan," kata Yudi kepada wartawan yang dikutip Kamis, 2 November.
Yudi menduga terjadi perbedaan proses sewa menyewa dan jumlah harga sewa seperti yang disampaikan kedua pihak itu ke media. Sehingga, polisi harusnya segera bergerak mengusut penyewaan rumah tersebut.
"Inilah yang tentu harus ditelusuri oleh penyidik apakah ada kasus korupsi berupa gratifikasi atau tidak dengan memeriksa pihak terkait, aliran uang dan dokumen kontrak terkait sewa menyewa rumah tersebut," tegasnya.
"Ini hal yang biasa ketika dalam kasus penyidikan korupsi ada kasus baru yang nanti bisa dijadikan pasal berlapis. Apalagi dengan adanya perbedaan keterangan kedua pihak dan telah diperiksanya pemilik tentu menjadi menarik hasil yang didapatkan penyidik pada saat pemeriksaan," sambung Yudi.
Diberitakan sebelumnya, rumah di Jalan Kertanegara, Jakarta yang awalnya disebut milik Firli jadi sorotan. Sebab, rumah itu tak terdaftar dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Belakangan, rumah itu disebut disewakan Alex Tirta untuk Firli. Pengusaha tempat hiburan malam sekaligus Ketua Harian Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mengaku menyewa dari seorang berinisial E.
Di rumah tersebut juga disebut pernah terjadi pertemuan antara Firli dengan eks Mentan Syahrul Yasin Limpo yang berujung dugaan pemerasan. Hanya saja, peristiwa ini dibantahnya.
BACA JUGA:
Kata Firli dia tak pernah bertemu Syahrul. Sementara Syahrul menganggukkan kepalanya saat disinggung dirinya pernah berjumpa Firli di Kertanegara.
Ketika itu SYL ditanya awak media setelah menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, hari ini Senin, 30 Oktober. "Iya, tanya Polda, tanya polda," kata Syahrul setelah menganggukkan kepalanya sambil menaiki mobil tahanan.