BERAU - Seorang pelajar SMP berusia 14 tahun ditemukan tewas di Sungai Segah, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Senin 30 Oktober sore. Sebelum ditemukan tewas, pelajar SMP bernama Abdul Aziz itu sempat dinyatakan hilang terseret arus Sungai Segah saat tengah asyik membuat konten untuk media sosial (Medsos).
Peristiwa nahas itu dialami korban saat tengah asyik membuat konten video mandi-mandi di sungai bersama sejumlah teman seusianya.
Saat itu, korban yang tiba-tiba terseret oleh derasnya arus Sungai Segah, sempat ditolong oleh sejumlah temannya. Namun nahas, korban kembali terlepas dan langsung hilang tenggelam terseret oleh derasnya arus Sungai Segah.
Seusai kejadian itu, teman-teman korban pun lantas melaporkan hal itu ke pihak berwajib yang kemudian diteruskan ke Kantor Basarnas Balikpapan.
Merespons laporan itu, Tim SAR gabungan dari Basarnas Balikpapan bersama BPBD, TNI-Polri, dan relawan langsung turun ke lokasi untuk melakukan upaya pencarian.
Koordinator Unit Siaga SAR Berau, Noor Ngalim mengatakan setelah dilakukan upaya pencarian selama hampir tiga jam, korban pun akhirnya berhasil ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia.
"Perkembangan pencarian anak tenggelam usia 14 tahun di Sungai Segah, Gunung Tabur, alhamdulillah pada pukul 16.40 Wita, korban atas Abdul Aziz berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan," kata Nur Ngalim, Senin 30 Oktober.
Menurutnya, jenazah korban ditemukan sejauh 50 meter dari lokasi korban terakhir kali terlihat. "Dari jarak kurang lebih 50 meter ke arah barat," imbuhnya.
Selanjutnya, tim SAR gabungan pun mengevakuasi jenazah korban dan langsung dilarikan ke RSUD Abdul Rivai Berau atas permintaan dari pihak keluarga.
BACA JUGA:
Dengan ditemukannya korban, maka operasi SAR pencarian remaja SMP di perairan Sungai Segah pun resmi dinyatakan ditutup.
Pihak kepolisian setempat pun mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dan waspada, terutama saat akan membuat konten untuk media sosial, agar sebisa mungkin menghindari lokasi-lokasi berbahaya yang bisa mengancam keselamatan.