KALTENG - Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4,5 melanda Sampit, Kalimantan Tengah (Kalteng). Stasiun Meteorologi Haji Asan Kotawaringin Timur memastikab gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
"Kami mengimbau masyarakat tetap tenang. Gempa yang terjadi tidak berpotensi tsunami dan hasil monitoring belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan," kata Kepala Stasiun Meteorologi Haji Asan, Musuhanaya di Sampit, Senin 30 Oktober, disitat Antara.
Gempa M 4,5 itu terjadi pukul 01.21.44 WIB, Senin 30 Oktober. Hasil analisis BMKG mengatakan episenter gempa terletak pada koordinat 2,31 Lintang Selatan (LS) dan 113,02 Bujur Timur (BT), tepatnya di darat pada jarak 25 km Timur Laut Sampit, Kalteng, pada kedalaman 13 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa tersebut berjenis gempa kerak dangkal alis shallow crustal earthquake dan pemicunya aktivitas sesar aktif yang belum terpetakan.
Berdasarkan hasil pemodelan peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini dirasakan di Kecamatan Baamang dan Kecamatan Mentawa Baru di Ketapang dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini Tidak Berpotensi Tsunami.
"Kami mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar Musuhanaya.
Masyarakat diminta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. "Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum warga kembali ke dalam rumah," katanya.
Gempa tersebut sempat mengagetkan warga karena getaran terasa di sejumlah wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur.
"Kaget juga karena getarannya cukup terasa. Saya kira ada truk besar lewat, tapi ternyata itu gempa. Untungnya hanya sebentar sehingga tidak sampai menimbulkan kerusakan," kata Rahmadi, salah seorang warga.
BACA JUGA:
Gempa ini membuat warga takut karena selama ini belum pernah ada gempa yang benar-benar terasa. Warga yang terbangun pun banyak memilih keluar rumah karena khawatir gempa meruntuhkan bangunan.
Gempa cukup terasa di sebagian pusat Kota Sampit yang meliputi Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang. Selain itu gempa juga dirasakan warga di kecamatan lainnya seperti Seranau, Kota Besi dan Cempaga.
Dari beberapa rekaman kamera tersembunyi yang dibagikan warga, getaran gempa mampu membuat barang dagangan jatuh dari rak etalase.
Bahkan di salah masjid di Desa Sungai Paring Kecamatan Cempaga, getaran gempa membuat kipas angin yang dipaku di tembok berjatuhan dan rusak.