KALTENG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memastikan gempa magnitudo (M) 4,5 yang terjadi di Kotawaringin Timur tidak menimbulkan kerusakan parah.
"Terkait gempa bermagnitudo 4,5 dan kedalaman 13 kilometer, tadi kami ke lokasi di Desa Sungai Paring itu ada satu masjid yang beberapa keramiknya lepas dari tiang, tetapi secara konstruksi tidak ada masalah," kata Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur Multazam di Sampit, Senin 30 Oktober, disitat Antara.
Desa Sungai Paring, Kecamatan Cempaga diperkirakan menjadi lokasi yang paling merasakan getaran gempa pada Senin dini hari. Getaran gempa membuat dinding dan kipas angin di masjid setempat jatuh.
Saat tim BPBD datang memantau ke lokasi, warga menyampaikan bahwa ini pertama kalinya gempa terjadi di wilayah itu. Warga pun kaget sehingga berhamburan ke luar rumah saat merasakan getaran gempa.
Getaran juga dirasakan warga di kecamatan lainnya, seperti Kota Besi, Seranau, dan wilayah pusat Kota Sampit yang meliputi Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang.
Usai meninjau lokasi kejadian di Desa Sungai Paring, tim BPBD bertandang ke BMKG setempat. Komunikasi juga sempat dilakukan dengan tim geofisika BMKG yang berada di Balikpapan terkait gempa yang sebelumnya belum pernah terjadi di Kotawaringin Timur.
Dalam komunikasi itu disampaikan bahwa BMKG akan melakukan pemetaan ulang patahan-patahan atau sesar yang ada di wilayah Kalimantan.
"Untuk berikutnya, mitigasi bencana yang akan kita kedepankan, yakni bagaimana menyikapi apabila terjadi hal tersebut pada periode yang akan datang, terutama untuk keselamatan dan penanganan pertama pada saat kejadian gempa bumi," kata Multazam.
Berdasarkan keterangan resmi BMKG, gempa M 4,5 terjadi pada Senin 30 Oktober pukul 01.21 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini terletak pada koordinat 2.31 LS, 113.02 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 25 km Timur Laut Sampit, pada kedalaman 13 km.
BACA JUGA:
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang dipicu aktivitas sesar aktif yang belum terpetakan.
Berdasarkan hasil pemodelan peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini dirasakan di Kecamatan Baamang dan Kecamatan Mentawa Baru, Ketapang dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Masyarakat diminta menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum warga kembali ke dalam rumah.