JAKARTA - Harga berlian kasar, yang masih berupa batu mentah, tidak dipoles dan tidak dipotong, mengalami penurunan pada tahun ini, lantaran konsumen memilih menghindari barang mewah pascapandemi COVID-19.
Menurut Zimnisky Global Rough Diamond Index, harga adalah yang terendah dalam setahun. Sementara, analis industri menghubungkan kemerosotan ini dengan penurunan penjualan di toko perhiasan.
Ketika konsumen menghabiskan lebih sedikit uang untuk makan dan traveling selama pandemi COVID-19, "orang memiliki kelebihan uang untuk dibelanjakan pada pembelian yang bersifat diskresi," kata Paul Zimnisky, seorang analis berlian global, dikutip dari CNN 15 Oktober.
Harga berlian mengalami penyesuaian, saat konsumen memilih jasa dibandingkan perhiasan. Menurut para analis, orang-orang lebih memilih makan di luar, bepergian dan menghabiskan uang untuk membeli pengalaman dibandingkan barang-barang mewah.
"Berlian adalah pasar yang sepenuhnya didorong oleh konsumen," kata Edahn Golan, seorang analis berlian independen.
Permintaan pembeli akan perhiasan berlian mempengaruhi harga kasar berlian dan, sampai batas tertentu, harga eceran. Pengecer meningkatkan permintaan konsumen dengan menggelontorkan ratusan juta dolar untuk iklan.
Anjloknya harga berlian terjadi setelah dua tahun pemecahan rekor penjualan berlian kasar. Pada tahun 2021 dan 2022, permintaan perhiasan berlian kasar berada pada titik tertinggi sepanjang masa.
"Ada pergerakan parabola ke atas, dan sekarang ada koreksi di sisi lain," terang Zimnisky.
Namun, penurunan harga berlian kasar tidak berarti pembeli akan melihat label harga yang lebih murah di toko.
Dikatakan, pengecer biasanya tidak menyesuaikan harga di toko mereka berdasarkan kondisi pasar berlian dalam jangka pendek, terlepas dari apakah produknya menjadi lebih murah atau lebih mahal.
"Pengecer menetapkan harga tertentu, dan mereka sangat melindungi margin kotor mereka," menurut.
Kendati harga berlian kasar sedang turun, membeli berlian bulat satu karat di toko saat ini rata-rata 3 persen lebih mahal dibandingkan pada Januari 2020, katanya.
"Dalam jangka pendek, jika harga grosir turun, beberapa produsen perhiasan akan mencoba menggunakan kesempatan ini untuk mendapatkan lebih banyak margin," jelas Zimnisky.
Meski begitu, analis industri memperkirakan akan terjadi lonjakan penjualan ritel selama liburan musim dingin dan awal tahun 2024.
BACA JUGA:
Diketahui, bulan-bulan musim dingin adalah musim puncak pertunangan, sedangkan Natal serta Hari Valentine biasanya merupakan hari libur yang menguntungkan bagi perusahaan perhiasan.
Meskipun hal ini mungkin menyebabkan lonjakan kecil pada harga berlian kasar, "secara keseluruhan, kita akan melihat penurunan penjualan dari tahun ke tahun di musim liburan," prediksi David Johnson, juru bicara De Beers, salah satu perusahaan berlian terbesar di dunia.
Zimnisky juga memperkirakan adanya pelemahan pasar tahun ini dibandingkan dengan puncak tahun 2021 dan 2022, namun ia mengatakan indikator ekonomi di Amerika Serikat cukup menjanjikan.
"Pasar saham memiliki kinerja yang relatif baik dan lapangan kerja yang kuat," ujarnya, membuka jalan bagi pemulihan harga berlian kasar secara bertahap pada tahun 2024.