Bagikan:

JAKARTA - Restoran cepat saji McDonald's akan menaikkan harga burger kejunya sebesar 20 persen di Inggris, menjadi kenaikan harga pertama untuk barang populer dalam 14 tahun karena menanggapi melonjaknya inflasi.

Harga burger keju sekarang akan naik menjadi 1,19 pound dari 99 sen. McDonald's juga akan menaikkan harga 10-20 sen untuk barang-barang lain yang terkena dampak kenaikan biaya, kata kepala rantai burger Inggris kepada pelanggan pada hari Selasa.

"Kita hidup melalui masa-masa yang sangat menantang," kata CEO McDonald's Inggris & Irlandia Alistair Macrow, melansir Reuters 27 Juli.

"Sama seperti Anda, perusahaan kami, pemegang waralaba kami yang memiliki dan mengoperasikan restoran kami, dan pemasok kami semua merasakan dampak dari kenaikan inflasi," paparnya.

Kenaikan, yang akan membawa cheese burger di atas titik harga psikologis penting 1 poundsterling, datang karena inflasi harga konsumen Inggris melayang di sekitar tertinggi 40 tahun dan diperkirakan mencapai 11 persen pada Bulan Oktober.

Macrow mengatakan kenaikan itu telah ditunda selama mungkin, dan bahwa perusahaan masih berkomitmen untuk menjaga harga tetap terjangkau.

cheese burger
McDonald's Cheese Burger. (Wikimedia Commons/Marek Slusarczyk)

Rantai makanan siap saja yang berkantor pusat di Chicago, Amerika Serikat yang menjalankan lebih dari 36.000 restoran di lebih dari 100 negara, juga menaikkan harga AS sebesar 6 persen tahun lalu, sejalan dengan kenaikan di perusahaan lain yang berfokus pada konsumen yang menghadapi inflasi lebih tinggi, di tengah permintaan pascapandemi yang kuat dan gangguan rantai pasokan.

Terpisah, Konsorsium Ritel Inggris mengatakan pada Hari Rabu, toko dan supermarket telah menaikkan harga sebesar 4,4 persen dalam 12 bulan hingga Juli, kenaikan terbesar sejak rekor ini dimulai pada tahun 2005.

Dibantu sebagian oleh harga yang lebih tinggi, McDonald's Corp pada hari Selasa melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan bahkan ketika biaya melonjak.

Dikatakan juga mempertimbangkan apakah akan menambahkan lebih banyak item menu diskon karena inflasi yang lebih tinggi, terutama di Eropa, memaksa beberapa konsumen untuk membeli lebih sedikit makanan kombinasi besar.