Korban Kebakaran Rawamangun Diberi Waktu hingga Lusa untuk Tinggalkan Posko Pengungsian
Korban kebakaran Rawamangun di tenda pengungsian/ Foto: Rizky Sulistio/ VOI

Bagikan:

JAKARTA - Korban terdampak kebakaran Rawamangun masih menempati posko pengungsian di dalam area taman, Jalan Kayu Putih V, RT 04/05, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis, 26 Oktober.

Meski kebakaran telah menghanguskan rumah mereka sejak 1 pekan lalu, namun masih tersisa 5 kepala keluarga (KK) yang belum tinggal di tempat yang layak. Sementara pengungsi lainnya sudah mengontrak dan meninggalkan tenda pengungsian.

Kendala para warga tidak tinggal di rumah kontrakan karena keterbatasan biaya. Kebakaran yang melanda rumah mereka pada Kamis, 19 Oktober, hanya menyisakan abu dan lara.

"Ada 5 KK yang masih tinggal di pengungsian, sebagian ambil kontrakan dan memilih untuk kost. Namun masih ada 5 KK yang tinggal di pengungsian karena tempat (rumah mereka) belum layak dipakai, mereka juga susah cari tempat kost karena terlalu jauh," kata Aluson Rajaguguk (64) warga RT 04/05 korban terdampak kebakaran kepada VOI, Kamis, 26 Oktober.

Namun kekhawatiran warga kembali muncul. Pasalnya, posko pengungsian yang ditempatinya akan dibongkar oleh petugas terkait. Petugas memberikan tenggat waktu pembongkaran pada Sabtu, 28 Oktober, mendatang.

"Sampai hari Sabtu besok (28 Oktober) sudah 10 hari (mengungsi). Batas ditempati sampai hari Sabtu, 28 Oktober. Sementara bantuan sosial selama ini sudah mencukupi. Bantuan tersebut makanan selama 1 minggu sudah banyak mencukupi," ujarnya.

Hingga saat ini, bantuan sosial terus berdatangan ke tenda pengungsian korban kebakaran Rawamangun. Salah satu bantuan yang masih tersalurkan adalah bantuan makanan dari Polres Metro Jakarta Timur.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leo Simarmata mengatakan, total korban terdampak kebakaran ada 27 KK terdiri dari 100 orang. Sebanyak 18 rumah hangus terbakar.

"Hari ini kita berikan bantuan sembako, harapannya untuk meringankan para korban terdampak," ujarnya.

Selain itu, Polres Metro Jakarta Timur juga masih menunggu pemeriksaan puslabfor terkait penyebab terjadinya kebakaran.

"Saat ini masih dilakukan olah TKP. Hasil dari puslabfor kita masih tunggu penyebab utama dari kebakaran ini," katanya.

Kombes Leo mengakui bahwa korban terdampak kebakaran sangat membutuhkan tempat istirahat atau tempat tinggal.

"Makanan untuk kebutuhan sehari - hari, peralatan mandi dan lain - lain sudah tercukupi," ucapnya.

Sebelumnya, peristiwa kebakaran yang terjadi di Jalan Kayu Jati V Nomor 42, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur pada Kamis 19 Oktober, dini hari, diakibatkan obat nyamuk bakar. Sebanyak 20 rumah menjadi hangus terbakar.

Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan, kebakaran itu terjadi sekitar pukul 00.15 WIB ketika salah satu pemilik rumah membakar obat nyamuk.

"Salah satu pemilik rumah membakar obat nyamuk lalu diberi kipas angin agar asap menyebar ke seluruh ruangan," kata Gatot.

Tetapi, kata dia, obat nyamuk tersebut membakar kertas tatakan sehingga menimbulkan penyalaan api dan akhirnya membesar tidak terkendali.