Bagikan:

JAKARTA - Sebanyak 40 kepala keluarga korban terdampak kebakaran masih mengungsi di posko pengungsian yang didirikan di lapangan sepak bola Jalan Kalianyar IV, RW 02, Kelurahan Kalianyar, Tambora, Jakarta Barat, Rabu, 16 Oktober.

Sejumlah bantuan sosial meliputi sandang dan pangan mulai berdatangan ke lokasi kebakaran. Bantuan sebanyak 400 paket kebutuhan pokok dan pakaian layak pakai untuk korban kebakaran juga muncul dari jajaran Polres Metro Jakarta Barat.

"Tujuan kami di sini adalah untuk melihat langsung situasi di lapangan, sekaligus mendengar apa saja yang paling dibutuhkan oleh masyarakat terdampak kebakaran," kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes M. Syahduddi saat dikonfirmasi.

Kapolres berharap bantuan tersebut bisa sedikit meringankan beban mereka di tengah musibah kebakaran.

Bantuan yang disalurkan berupa beras, mie instan, susu cair, pakaian anak-anak, pakaian perempuan, air mineral, serta kebutuhan pokok lainnya seperti pasta gigi, sabun mandi, popok bayi, dan makanan ringan.

Selain itu, Polres Metro Jakarta Barat juga mendirikan posko layanan khusus untuk warga yang kehilangan dokumen-dokumen penting akibat kebakaran. Posko ini melayani pembuatan Surat Keterangan kehilangan untuk berbagai dokumen berharga seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), dan dokumen lain yang turut musnah dalam kebakaran.

"Kami membuka posko layanan kehilangan dokumen untuk mempermudah masyarakat dalam melaporkan kehilangan dan mengurus penggantian dokumen," ujarnya.

Posko layanan dokumen akan dibuka selama satu minggu ke depan, bersamaan dengan posko pengungsian dan pelayanan kesehatan yang disiapkan untuk para korban.

Sebelumnya diberitakan, peristiwa kebakaran maut kembali melanda kawasan padat penduduk di Tambora, Jakarta Barat. Kali ini, kobaran api melahap sedikitnya 30 rumah di Jalan Kali Anyar IV, RT 11/02, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

Selain menghanguskan 30 rumah warga, kobaran api juga menewaskan 5 orang warga setempat. Adapun kelima korban tewas bernama Raihan (7), Asgar (13) dan Yoka (12). Ketiganya berjenis kelamin laki - laki. Kemudian dua korban lainnnya bernama Sriyani (66) dan Aryanti (40).