JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memutuskan untuk mengakhiri perjanjian operating lease dengan Nordic Aviation Capital (NAC). Perjanjian tersebut untuk sewa 12 pesawat Bombardier CRJ 1000 yang jatuh tempo pada 2027. Perseroan juga memastikan tidak akan menambah armada baru dalam waktu dekat.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra memastikan bahwa konektivitas antar daerah tidak akan terputus meksi 12 pesawat Bombardier CRJ1000 dikembalikan.
"Kita sangat memperhatikan upaya-upaya kita dalam memastikan konektivitas berlangsung. Kami putuskan mengganti rute-rute yang selama ini dilayani 12 CJR1000 ini dengan Boeing 737-800 yang kita miliki," tuturnya, dalam konferensi pers secara virtual, Rabu, 10 Februari.
Irfan mengatakan, pihaknya juga belum miliki rencana untuk membeli armada baru untuk melayani rute-rute penerbangan yang selama ini dilayani oleh 12 CJR1000.
BACA JUGA:
"Dan tidak ada niatan dalam waktu dekat membeli pesawat baru untuk gantikan ini. Jadi kita maksimalkan peswat-pesawat yang ada," katanya.
Terkait dengan 6 unit pesawat CJR1000 sisanya, kata Irfan, masih dalam proses negosiasi. "Kami sudah sampaikan proposal ke NAC, menyelesaikan sisa pembayaran untuk kemudian kita tunggu respons balik dari mereka," ucapnya.
Sekadar informasi, perjanjian sewa pesawat Bombardier total berjumlah 18 pesawat dan sudah disewa Garuda sebanyak 12 pesawat. Kontrak operating lease antara Garuda dengan Nordic Aviation Capital (NAC) yang ditandatangani pada 2011 lalu dan akan selesai pada tahun 2027.