Bagikan:

YOGYAKARTA – Anggota III Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Achsanul Qosasi ikut terseret dalam pusaran kasus korupsi pembangunan menara Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung 1,2,2,4 dan 5. Simak profil Achsanul Qosasi dalam artikel berikut ini.

Sebelumnya, dalam persidangan di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin, 23 Oktober, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Agung melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa mantan Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia, Galumbang Menak sebagai terdakwa kasus dugaan korupsi pembangunan BTS 4G.

Kepada Galumbang, jaksa bertanya tentang sosok AQ yang sempat disebut dalam percakapan antara Komisaris PT Solitech Media Sinergy, Irwan Hermawan dan Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kominfo, Anang Achmad Latif.

“Saudara tahu yang dimaksud AQ itu siapa?” tanya jaksa.

"Ya Pak Achsanul," jawab Galumbang.

"Achsanul siapa?" cecar jaksa.

"Qosasi," kata Galumbang.

"Achsanul Qosasi itu siapa?" timpal jaksa.

"Anggota BPK, pak jaksa," sebut Galumbang.

Berikutya, ketika jaksa mempertanyakan ada tidaknya keterkaitan Achsanul Qosasi dengan aliran dana proyek BTS 4G senilai Rp40 miliar yang sempat mengarah ke BPK, Galumbang mengaku tak mengetahuinya.

Lantas, seperti apa sosok Achsanul Qosasi?

Profil Achsanul Qosasi

Profil Achsanul Qosasi adalah anggota III Badan Pemeriksa Keuangan. Ia menduduki jabatan tersebut sejak Oktober 2017 hingga sekarang. Sebelumnya, Qosasi menjabat sebagai anggota VII BPK sejak 2014 hingga 2017.

Lahir di Sumenep, Madura pada 10 Januari 1966, Qosasi memiliki rekam jejak yang cukup mentereng di dunia politik.

Sekedar informasi, Qosasi merupakan anak dari seorang ulama besar di Madura. Sepeninggal ayahnya, dia melanjutkan pendidikannya di Jakarta.

Achsanul Qosasi meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Pancasila. Lalu, gelar Magisternya didapat dari Jose Rizal University, Filipina.

Qosasi mengawali kariernya sebagai Direktir Bank Swasta Nasional (2004). Berikutnya, dia bekerja sebagai Programme Director Lembaga Keuangan Asing (2006).  

Qosasi kemudian melanjutkan kariernya di dunia politik dengan menjadi Wakil Ketua Fraksi FPD Anggota DPR RI. Dia juga pernah menjabat sebagai Wakil Komisi XI Anggota DPR RI.

Selanjutnya, Achsanul dipercaya untuk menjadi Anggota XII Badan PemeriksaKeuangan (BPK) RI sejak Oktober 2014 hingga April 2017. Lalu, Anggota III BPK RI sebanyak dua kali periode, yakni pada April 2017 hingga Oktober 2019 dan Oktober 2019 sampai sekarang.

Ketika menjadi Anggota III BPK, Qosasi juga menjabat sebagai Dewan Penasehat Masyarakat Ekonomi Syariah. Jabatan ini diembannya sejak tahun 2012. Bahkan, dia juga dipercaya sebagai Ketua Umum Garuda Tani sejak 2008 hingga saat ini.

Tak hanya itu, Achsanul Qosasi juga memiliki rekam jejak di dunia sepak bolah Tanah Air. Dia pernah berkecimpung di sejumlah organisasi, seperti PSSI pada tahun 2007-2011. Kala itu, dia dipercaya sebagai Bendahara PSSI.

Qosasi juga tercatat pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persija Selatan (2000-2013).

Keterlibatannya di dunia sepakbola semakin dalam ketika dirinya menjadi Presiden Madura United pada tahun 2016.

Selain memiliki karier yang mentereng, Qosasi tercatat sudah berulang kali mendapatkan penghargaan.

Beberapa penghargaan yang pernah diterima Qosasi, yakni:

  • The Most Creative People Award dari Departemen Tenaga Kerja (Depnaker) pada tahun 2006.
  • Financial Assistant Program (FAP) dari FIFA sebanyak dua kali pada 2004-2005.
  • Penghargaan Program Sejuta Rumah untuk Rakyat dari Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri pada tahun 2001.
  • Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) tahun 2019.

Demikian informasi tentang profil Achsanul Qosasi. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.