Bagikan:

JAKARTA - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) terus melakukan sosialisasi secara masif kepada masyarakat untuk mencegah Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) terhadap pekerja migran Indonesia.  

Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan sindikat penempatan ilegal pekerja migran masih membayangi masyarakat Indonesia, terutama di wilayah Jawa Barat.  

"Masih ada oknum di belakang sindikat bisnis kotor ini, ditambah kurangnya wawasan maupun pengetahuan masyarakat tentang prosedur resmi yang dikelola pemerintah," ujar Benny saat Sosialisasi Pencegahan TPPO terhadap Pekerja Migran Indonesia di Margahayu Kopo, Kabupaten Bandung dilansir ANTARA, Sabtu, 21 Oktober.

Dalam sosialisasi itu, Benny mengatakan peluang bekerja di luar negeri masih terbuka lebar bila dibandingkan lapangan pekerjaan di dalam negeri. Meski demikian, harus di waspadai jeratan sindikat TPPO yang nantinya bakal merugikan para pekerja migran.

"Mudah-mudahan masyarakat tidak hanya memiliki kesadaran untuk bekerja ke luar negeri, tetapi juga kesadaran untuk memproteksi diri, teman-teman mereka, serta saudara agar tidak menjadi korban penempatan ilegal atau korban perdagangan orang. Itu tidak kalah penting," tuturnya.

Ia memaparkan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat terdapat sebanyak 1.114 pekerja migran Indonesia yang berangkat secara resmi bekerja di luar negeri. Namun, nyatanya ada tiga lipat orang yang bekerja di luar negeri secara ilegal atau tanpa mengikuti prosedur pemerintah.  

"Banyak oknum yang mem-backing bisnis kotor ini karena memang sangat menggiurkan. Karena uangnya besar. Inikan bisnis kotor, bisnis haram yang perputaran uangnya besar," ucapnya.

Benny berharap dengan gencar melakukan sosialisasi soal pencegahan TPPO kepada masyarakat dapat mencegah penempatan ilegal pekerja migran Indonesia di luar negeri.

Ia mengatakan BP2MI juga terus berupaya meningkatkan kerja sama dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menyiapkan pekerja migran Indonesia yang siap bekerja hingga proses penempatan di luar negeri.

Di samping itu, kata dia, BP2MI juga terus berupaya menyediakan berbagai fasilitas bagi para pekerja migran Indonesia, diantaranya jalur cepat (fast track) keimigrasian untuk kelancaran pelayanan kepulangan dan keberangkatan bagi PMI, hingga fasilitas lounge PMI yang akan berangkat atau datang dari luar negeri.