Bagikan:

JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menilai reaksi Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) berlebihan dalam merespons ajakan melihat rekam calon pemimpin, terutama terkait politik agama atau penggunaan agama sebagai alat politik. 

Hal tersebut disampaikan Ketua PBNU Ishfah Abidal Aziz atau Gus Alex dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Jumat 13 Oktober.

Menurutnya, Cak Imin seharusnya mendukung ajakan tersebut jika merasa tidak memiliki rekam jejak menggunakan agama sebagai alat politik. Hal ini mengingat seruan melihat rekam jejak itu sejalan dengan pedoman berpolitik NU.

"Reaksi Muhaimin berlebihan, harusnya malah mendukung," kata Gus Alex.

Dia menduga Cak Imin yang merupakan bakal cawapres mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024 sedang lelah atau putus asa karena tidak dapat mengendalikan PBNU.

"Saran saya, kalau Muhaimin sudah merasa lelah, baiknya istirahat saja," katanya.

Gus Alex menekankan, ajakan melihat rekam jejak calon pemimpin merupakan hal positif dan seharusnya justru didukung. Hal ini karena ajakan itu sejalan dengan pedoman berpolitik warga NU. Seruan itu juga merupakan upaya mengedepankan kemaslahatan umat.

"Seruan agar masyarakat benar-benar melihat rekam jejak calon pemimpin yang berkomitmen tidak menggunakan agama sebagai alat politik meraih kekuasaan adalah sikap yang mengedepankan kemaslahatan umum dan upaya untuk terus menjaga nilai-nilai dasar kebangsaan," katanya. 

Dikatakan, seruan itu selaras dengan kebijakan PBNU dalam menyikapi dinamika politik. Hal itu juga disampaikan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya saat menyampaikan sembilan pedoman berpolitik warga Nahdlatul Ulama yang merupakan hasil Muktamar ke-28 PBNU pada 1989.

"Hasil Muktamar ke-28 tersebut adalah bentuk komitmen dari para kiai, ulama, santri, dan berbagai kalangan nahdliyyin," tegasnya.