Bagikan:

TANJUNG SELOR - Anggota Komisi VI DPR Deddy Yefri Hanteru Sitorus mengaku kecewa dengan belum tuntasnya  pembangunan rumah sakit Pratama (RSP) Bunyu di Kecamatan Bunyu, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara).

"Saya sangat kecewa apalagi sudah memasuki tahun ke dua RSP Bunyu ini belum tuntas. Saya sudah bekerja keras untuk mencari anggaran tapi sampai hari ini belum selesai juga,” kata Deddy Sitorus usai melakukan sidak ke lokasi pembangunan RSP Bunyu, Rabu, 11 Oktober.

Anggota Fraksi PDIP DPR ini menjelaskan, meski fisik bangunan sudah selesai, tapi di halaman RSP yang cukup luas itu, batako paving masih tidak  terpasang. Selain itu, jalan menuju gedung utama masih berupa tanah bercampur batu. 

"Saya akan melaporkan kondisi ini ke Menteri Kesehatan, meski

dua bangunan utama RSP sudah berdiri tapi belum juga rampung dan ini membuat masyarakat Bunyu juga kecewa," ujarnya.

Deddy menjelaskan, sebagian dinding bangunan telah dicat warna hijau. Namun dua gedung utama yang dirancang   modern itu belum berfungsi alias mangkrak.

"Sayang proyek pengerjaan ini berhenti jauh sebelum selesai dikerjakan," jelasnya.

Di dalam gedung, lanjut Deddy Sitorus, kondisi lantai keramik belum terpasang termasuk jendela, pintu dan koridor di sisi belakang.

Sejumlah material pun tergeletak begitu saja dan  tidak satu pun pekerja. 

"Hanya terlihat seorang petugas penjaga pagar. Informasi warga, pengerjaan proyek ini sudah terhenti sejak beberapa bulan lalu. Para pekerja ada yang mengaku tidak dibayar oleh kontraktor," bebernya.

Melihat kondisi ini, Deddy Sitorus pun meminta kepolisian, BPK dan BPKP melakukan audit pekerjaan proyek pembangunan RSP ini.

"Betapa kecewanya warga Bunyu, berapa orang yang bisa kehilangan nyawa gara-gara RSP ini mangkrak. Saya minta Polda Kaltara, BPK dan BPKP menyelidiki dan mengaudit kontraktornya," tegas Deddy.

Selain meninjau pembangunan RSP, Deddy Sitorus juga meninjau pembangunan pelabuhan Bunyu.

"Untuk pembangunan pelabuhan pengerjaan sudah selesai dan bisa digunakan masyarakat. Hanya ada beberapa penyempurnaan, nanti kita minta Menteri Perhubungan untuk meresmikannya," pungkasnya.

RSP Bunyu pembangunannya dimulai awal 2022 dan ditargetkan selesai akhir tahun 2022.

Namun target tersebut meleset hingga direvisi pada Mei 2023. Ironisnya RSP yang dibiayai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2022 sekira Rp84 miliar itu hingga akhir bulan Juni belum rampung.  

Padahal pemerintah menargetkan rumah sakit itu beroperasi tahun 2024 setelah melengkapi sarana dan prasarana serta sumber daya manusia.