Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah uang di dalam kotak amal Masjid Ghairu Jami Baitul Rohman Taman Kota, Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, raib dicuri maling. Beruntung aksi pelaku terekam kamera pengawas CCTV sehingga memudahkan kepolisian melakukan pencarian.

Ketua DKM Masjid Baiturrahman, Muhammad Bahri mengatakan, kejadian pencurian kotak amal baru pertama kali dialami Masjid Ghairu Jami Baitul Rohman.

"Baru pertama, dari awal pengurus sampai saya yang urus baru ini," ucapnya saat dikonfirmasi, Selasa, 10 Oktober.

Bahri mengatakan, kotak amal masjid biasanya mampu menampung uang amal hingga jutaan rupiah hanya dalam dua bulan.

"Biasanya kadang 2 bulan sekali, itu dapat 4 jutaan. Jadi kita lihat uang kas di bendahara ada berapa, cukup gak nih, kalau belum cukup enggak di bongkar dulu (kotak amal)," ujarnya.

Dikatakan Bahri, dalam rekaman CCTV, pelaku sudah berada di lokasi kejadian sejak subuh. Pelaku juga berpura-pura tidur saat ada pengajian ibu-ibu.

"Kita orang mau solat enggak ada yang curiga sama sekali. Jadi setelah itu gak ada yang engeh, namanya mau ibadah," ucapnya.

Aksi pelaku sempat diketahui oleh muadzin yang ingin melaksanakan Salat Ashar. Muadzin ada di gudang tempat mik, kareba ingin adzan.

"Nah kebetulan suara lagi kurang bagus dia pikir itu tukang benerin speaker (si pelaku), enggak kepikiran ke sana kemari, jadi enggak ada yang curiga," ujarnya.

Kecurigaan itu muncul ketika muadzin melihat kotak amal berada di gudang sambil posisi terbalik, jadi yg biasa di atas buat masukin uang itu ada bawah, bawahnya ada di atas.

"Posisi uang habis (dicuri). Kelihatannya sih iya (pelaku anak-anak), tapi kayaknya sih sudah dewasa. Itu dia (dalam aksinya) pelaku cuma pakai obeng, kayak sudah profesional. (pelaku) Berhasil kabur," katanya.

Meski begitu, Bahri mengaku belum membuat laporan polisi secara resmi. Dia berharap kejadian tidak terulang lagi.

"Kalau tertangkap ya jangan diapa-apain (pukuli), takutnya dia juga lagi butuh (uang0 banget. Biasanya uang dari kotak amal untuk biaya operasional masjid, bayar lampu, bayar pengajian hingga bayar kyai buat pengajian rutin," bebernya.