Bagikan:

JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri tak membantah pertemuan dirinya dengan mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. Pun demikian, Firli menegaskan pertamuan itu sama sekali tidak terkait pemerasan.

Kata dia, olahraga bulu tangkis bersama SYL di Kawasan Mangga Besar, Jakarta Pusat beberapa waktu lau dan merupakan kegiatan rutin. 

“Tempat itu terbuka. Jadi saya kira tidak akan pernah ada hal-hal orang bertemu dengan saya,” tegas Firli, Kamis 5 Oktober.

Dalam kesempatan itu, Firli juga membantah soal tudingan menerima uang Rp1 miliar pecahan dolar Singapura seperti yang beredar. Bantahan ini disampaikannya di sela konferensi pers penetapan tersangka dugaan korupsi Wali Kota Bima Muhammad Lutfi pada Kamis, 5 Oktober kemarin.

“Saya pastikan itu tidak ada. Bawanya satu miliar dolar itu banyak, loh,” tambah Firli.

Sebelumnya, foto Firli bersama SYL ramai di media sosial di tengah isu pemerasan terkait pengurusan kasus korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).

Dari foto beredar, Firli dan Syahrul diduga bertemu di sebuah gelanggang olahraga (gor) bulu tangkis. Belum jelas kapan pertemuan itu.

Firli, masih pada foto yang sama, terlihat menggunakan kaos olahraga berwarna gelap dengan aksen putih dan celana pendek hitam serta sepatu olahraga. Sementara Syahrul tampak menggunakan kemeja dan celana jeans.

Mereka duduk di sebuah bangku panjang dan tampak berbincang. Syahrul tampak membelakangi kamera.

Selain foto ini, ada juga kronologi yang beredar tentang pertemuan antara Firli dan Syahrul di sebuah gor olahraga. Wartawan menerima dokumen tersebut melalui pesan singkat pada Kamis, 5 Oktober tapi asal-usulnya tidak diketahui.

Syahrul sendiri sudah mendatangi Polda Metro Jaya pada Kamis kemarin. Selama tiga jam lebih, Ia mengaku ditanya soal penyelidikan dugaan pemerasan.

"Semua yang saya tahu sudah saya sampaikan dan secara terbuka saya sampaikan apa yang dibutuhkan penyidik, dihadapi oleh banyak banget tadi, dan prosesnya berlangsung cukup panjang hampir tiga jam. Saya capek banget, sementara saya baru pulang," kata Yasin Limpo di NasDem Tower, Jakarta, Kamis petang.

Politikus Partai NasDem ini tak membeberkan secara rinci ikhwal pemerasan yang dimaksud. Ia hanya menyebutkan, polisi meminta keterangan darinya terkait dengan pengaduan masyarakat pada 12 Agustus 2023 lalu.